Page 20 - MODUL EKONOMI KELAS XI KD 3.6 DAN 4.6_Neat
P. 20
M O D U L E K O N O M I K E L A S X I
K D 3 . 6 D A N . 4 . 6 H A L A M A N 1 5
Jika harga barang menurun atau tidak 3. Kebijakan Fiskal Anggaran Seimbang
meningkat maka inflasi dapat di cegah atau Kebijakan anggaran seimbang adalah
diatas. Oleh karena itu, kebijakan fiskal surplus kebijakan fiskal yang dikeluarkan oleh
ini biasanya digunakan pemerintah untuk pemerintah dengan cara mengendalikan
mencegah terjadinya inflasi (kenaikan harga pembelanjaan dan pendapatan yang
barang yang diakibatkan jumlah uang beredar berimbang ( sama-sama besar). Pemerintah
melebihi jumlah uang yang dibutuhkan mengendalikan jumlah pembelanjaan tidak
masyarakat). boleh lebih besar dari pada jumlah pendapatan
2. Kebijakan Fiskal Anggaran Defisit (Kebijakan dan jumlah pendapatan juga tidak lebih besar
Fiskal Ekspansif) dari pada jumlah penerimaan. Hal tersebut
Kebijakan Anggaran defisit adalah kebijakan akan dapat menguntungkan bagi negara
fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah karena pemerintah tidak perlu hutang kepada
dengan cara mengendalikan pembelanjaan pihak lain.
pemerintah (pengeluaran) lebih besar dari pada 4. PENGARUH APBN TERHADAP
pendapatan pemerintah (penerimaan). PEREKONOMIAN
Peningkatan jumlah anggaran yang di gunakan Dengan APBN, dapat diketahui arah, tujuan
untuk pembelanjaan (pengerluaran) yang tidak serta prioritas pembangunan yang akan dan
sebanding dengan pendapatan negara, akan sedang dilaksanakan. Pembangunan sarana
menyebabkan negara tersebut mengalami dan prasarana ekonomi juga akan
kekurangan (defisit). Kebijakan anggaran defisit meningkatkan produktivitas factor-faktor
ini pada umumnya digunakan oleh pemerintah produksi. Hal ini dibarengi dengan peningkatan
untuk mensiasati peningkatan pertumbuhan kualitas sumber daya manusia. Konsekuensinya
ekonomi negara. dengan kondisi anggaran hasil-hasil produksi pun semakin meningkat.
dana negara yang defisit, pemerintah akan Peningkatan produksi yang tidak dikonsumsi
mencari dana dari pihak lain untuk memajukan akan meningkatkan tabungan masyarakat.
usaha dan ekonomi negara. Terdapat banyak Akhirnya peningkatan tabungan akan
pantangan dalam kebijakan ini seperti pelaku meningkatkan investasi sehingga semakin
harus jujur, tidak boros, tidak korupsi, dan banyak barang dan jasa yang tersedia bagi
mampu bertanggung jawab atas segala masyarakat.
sesuatu yang akan terjadi (walaupun
kemungkinan buruk). C. RANGKUMAN
Secara teori, kebijakan ekspansif ditempuh
pada saat perekonomian dalam kondisi lesu. Prinsip penyusunan APBN dibedakan
Dalam kondisi investasi swasta melemah, maka menjadi dua yaitu Prinsip penyusunan
Pemerintah harus mengambil alih APBN berdasarkan aspek pendapatan dan
melemahnya peran swasta tersebut dengan Prinsip penyusunan APBN berdasarkan
meningkatkan belanjanya. Berdasarkan aspek pengeluaran Negara.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Asas penyusunan APBN yaitu Kemandirian,
Keuangan Negara, defisit APBN dalam satu penghematan atau peningkatan efisiensi
periode anggaran dibatasi tidak boleh melebihi dan produktifitas, dan Penajaman prioritas
3 persen dari total PDB. Tujuan dari batasan pembangunan
defisit tersebut adalah untuk menjamin agar Mekanisme penyusunan APBN diawali
kebijakan ekspansif pemerintah tetap dengan menyusun Rencana APBN oleh
menjamin APBN tetap dalam kondisi sehat dan pemerintah, diajukan dan dibahas oleh
berkesinambungan. Oleh karena itu, dalam DPR, pengambilan keputusan oleh DPR,
penyusunan APBN setiap tahunnya, persetujuan APBN oleh DPR.
Pemerintah harus memastikan bahwa defisit
APBN tetap terkendali di bawah batas
ketentuan perundangan.