Page 112 - TAFSIR_INDONESIA_MAPK_KELAS X_KSKK_compressed_Neat
P. 112

Bekerja  adalah  cara  yang  ditentukan  Allah  Saw.  bagi  orang-orang  yang  menghendaki

               rezeki dari-Nya. Dia sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang giat dalam bekerja untuk mencari
               penghidupan  selama  di  dunia.  Bekerja  menduduki  posisi  sebagai  perantara  sampainya  rezeki

               kepada seseorang. Namun, banyak orang yang masih menggantungkan hasil dari pekerjaannya

               kepada  usaha  atau  kemampuan  dirinya.  Misalnya  banyak  siswa  yang  optimis  dengan  usaha
               belajarnya  yang disiplin, tekun dan giat dipastikan dia akan mencapai hasil yang  memuaskan.

               Padahal  hasil  dari  usaha  itu  hanya  dapat  diketahui  oleh  Allah  dan  Dia  berkehendak  untuk

               menetapkan hasil itu baikkah atau burukkah hasilnya. Artinya, sekeras apapun bekerja jika tidak
               diimbangi dengan keyakinan yang kuat akan peran Allah di dalamnya, maka akan mendatangkan

               kesombongan jika berhasil atau keputusasaan jika gagal.






                     Untuk menambah wawasan mengenai semangat kerja, silahkan Ananda kaji uraian berikut

               melalui  sabda  Nabi  Saw.  tentang  sebaik-baik  pekerjaan.  Dari  hadits  yang  diriwayatkan  oleh
               Anas  bin  Malik, diceritakan bahwa ada seorang  sahabat  yang meminta bantuan kepada Nabi.

               Nabi  memberi  bantuan  kepada  sahabat  itu,  tetapi  kemudian  ia  meminta  lagi.  Nabi

               memperingatkan sahabat itu dan mengajarkannya supaya ia tidak selalu meminta, mencari belas
               kasihan orang lain. Karena sesungguhnya tangan di  atas  atau memberi  adalah lebih baik  dari

               tangan di bawah yang meminta.
                     Selanjutnya  Nabi  bertanya  kepada  sahabatnya  itu,  apakah  ia  masih  memiliki  sesuatu  di

               rumahnya.  Sahabat  itu  menjawab  bahwa  ia  tidak  memiliki  suatu  apapun,  kecuali  sebuah
               mangkok  tua.  Nabi  berkata  padanya,  “Besok  kamu  bawa  mangkok  itu,  akan  aku  lelangkan

               kepada sahabat yang lain”. Esok harinya sahabat itu membawa mangkok tersebut dan diserahkan

               kepada  Nabi.  Nabi  mengumumkan  pada  para  sahabat,  siapa  yang  akan  menolong  temannya
               dengan  jalan  membeli  mangkok  miliknya.  Beberapa  sahabat  berkenan membelinya,  akhirnya

               diambillah  harga  yang  paling  tinggi  senilai  dua  dirham.  Nabi  menyerahkan  kepada  pemilik
               mangkok  itu  satu  dirham  untuk  membeli  makanan  bagi  keluarganya.  Kata  Nabi,  yang  satu

               dirham lagi kamu belikan kapak besar, lalu bawa kemari. Setelah diberikan kepada Nabi, Nabi
               memasangkan gagangnya lalu berkata, “Sekarang kamu pergi cari kayu dan jual ke pasar. Selama








               92 TAFSIR MA KELAS X
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117