Page 91 - LKJ BPKP 2021 Final compresse 22022022
P. 91

Penanganan kejadian korupsi (bobot 16%)



                                                    Penanganan kejadian korupsi merupakan  ukuran

                                                    efektivitas pengelolaan risiko korupsi ditinjau dari







                                                    konsistensi dan efek penggunaan kapabilitas dan


                                                    penerapan strategi pencegahan
                                                    Berdasarkan  hasil  penilaian  pada  17  K/L,  hal-hal  yang
                                                    masih  perlu     ditingkatkan    adalah    kapabilitas
                                                    yang  merupakan  interseksi  antara  kapasitas,  power,
                                                    sumber  daya,  dan  kompetensi  lembaga  yang  menjadi
 1.  Audit Investigatif, penghitungan kerugian keuangan   kekuatan dari  dalam  (inside  out) yang  memampukan

 negara, analisis data forensik, dan pemberian      organisasi mengelola risiko korupsi secara efektif.
 keterangan ahli
 2.  Program  antikorupsi:  model  Fraud  Control  Plan  Peran BPKP yang perlu ditingkatkan adalah:
 (FCP)
 3.  Gerakan pembelajaran antikorupsi: Masyarakat   1.   Kegiatan preventif melalui fraud control plan (FCP),
 Pembelajar Anti Korupsi (MPAK).                        fraud  risk  assessment (FRA),  probity advice  and


 Beberapa  tools di  atas  bertujuan  untuk  mengendalikan   assurance.
 korupsi   yang   menghambat   pembangunan.   Setelah   Berdasarkan hasil penilaian   2.   Audit, evaluasi, monitoring.
           EPK, pilar yang paling
 menerapkan  pengendalian  korupsi,  perlu  diukur  efektivitas   rendah adalah pilar   3.   Membangun  sistem/aplikasi  pengendalian  dan
 pengelolaan risiko korupsi pada instansi atau badan usaha   pengelolaan risiko korupsi  penatausahaan   keuangan   serta   Sistem
 dengan  suatu  Indeks  Efektivitas  Pengendalian  Korupsi   Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
 (IEPK).                                           4.   Mengembangkan       efektivitas

                                                        pengendalian korupsi melalui EPK.
 Pengukuran IEPK dilakukan atas tiga pilar yaitu :
 Pengukuran efektivitas
 pengendalian korupsi   Kapabilitas pengelolaan risiko korupsi (bobot 48%),
 dilakukan berdasarkan 3   Kapabilitas pengelolaan risiko korupsi merupakan
 pilar, yakni kapabilitas   karakteristik organisasional yang mengindikasikan
 pengelolaan risiko korupsi,   kapasitas  dan  kompetensi  organisasi  untuk  mengelola
 penerapan strategi   risiko korupsi;
 pencegahan, dan
 penanganan kejadian
 Penerapan strategi pencegahan (36%)
 korupsi
 Penerapan strategi pencegahan korupsi didefinisikan
 sebagai  satu-kesatuan  proses  yang  menyeluruh  pada
 semua  aspek  penerapan  strategi  pencegahan  korupsi;
 dan











                                                                                                    76
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96