Page 130 - E-Book Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan untuk Kelas X SMK KJIJ
P. 130
Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan
Tipe PC Syarat Penggunaan Pemakaian
Kondisi biasa, tidak
I memerlukan persyaratan Perkerasan jalan, gedung, jembatan biasa dan
konstruksi tanpa serangan sulfat
khusus
Serangan sulfat Bangunan tepi laut, dam, bendungan, irigasi,
II
konsentrasi sedang dan beton massa
III Kekuatan awal tinggi Jembatan dan pondasi dengan beban berat
Pengecoran yang menuntut panas hidrasi
IV Panas hidrasi rendah
rendah dan diperlukan setting time yang lama
Ketahanan yang tinggi Bangunan dalam lingkungan asam, tangki bahan
V
terhadap sulfat kimia dan pipa bawah tanah
Tabel 6.1 Tipe Semen Portland
Sumber : Pedoman Pekerjaan Beton (PT. Wijaya Karya)
2. Agregat
Agregat artinya sekumpulan buah-butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral
lainnya baik berupa akibat alam juga buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat adalah
material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang digunakan bersama-sama
menggunakan suatu media pengikat buat membentuk suatu beton semen hidraulik atau
adukan. Penggunaan agregat dalam campuran beton, terdiri dari 60% sampai 75% dari
volume totalnya, maka dari itu perlunya perhatian terhadap bahan ini, sebab sifat-sifat
dari agregat mempengaruhi kekuatan beton. Berdasarkan besar butirnya agregat
dibedakan menjadi dua. Jika agregat yang mempunyai ukuran butir dari 4,80 dan 40
mm disebut dengan agregat kasar. Sedangkan agregat yang berbutiran kecil dan
memiliki ukuran 0,075 dan 4,80 mm disebut dengan agregat halus. Pembagian jenis
agregat tersebut dimaksudkan agar material beton menjadi lebih padat dan saling
mengunci (interlocking) diantara jenis agregat tersebut.
Tujuan penggunaan agregat :
Sumber kekuatan dari beton
Menghemat semen
Memperkecil tingkah penyusutan beton
Mencapai kepadatan beton yang maksimal
Memperoleh workability yang baik
Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan 115