Page 68 - Peninggalan Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
P. 68
B. Kerajaan Tidore
Di masa kejayaannya, kerajaan ini menguasai sebagian besar
wilayah di Pulau Halmahera Selatan, Pulau Buru, Pulau Seram, dan
sejumlah pulau lain di pesisir Papua Barat.
1. Kadato Kie
Kadato Kie adalah istana peristirahatan sultan dari
Kerajaan Tidore. Bangunan ini berdiri di Kelurahan
Soasio, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan. Di
awal abad ke-20, bangunan istana sempat hancur
tetapi dibangun kembali pada tahun 1997 atas
dorongan dari Sultan Djafar Syah, penguasa Kerajaan
Tidore yang ke-36. Sama seperti Kesultanan Ternate,
Kadato Kie bisa dikunjungi oleh umum. Di bagian dalam
bangunan terdapat interior yang menggambarkan
kejayaan kerajaan ini pada masanya. Selain itu, ada
juga singgasana sang sultan yang memang dipajang di
Kadato Kie.
2. Benteng Torre dan Tahula
Benteng Torre bukan hanya sekadar
peninggalan sejarah Kerajaan Tidore, tetapi
juga menjadi saksi bisu kedatangan bangsa
Portugis dalam menjajah Tidore. Kala itu,
benteng ini dibangun pada tahun 1578 yang
juga memperoleh izin dari Sultan Gapi Baguna.
Nama benteng ini diambil dari Kapten Portugis
saat itu, yakni De La Torre. Tidak jauh dari
Benteng Torre, ada Benteng Tahula yang
dibangun oleh bangsa Spanyol pada tahun 1610.
Benteng Tahila dibangun di atas batu karang
yang merupakan titik tertinggi di Tidore. Fungsi
benteng ini untuk mengamati wilayah perairan
dan dataran Tidore.
57