Page 25 - MODUL
P. 25
g. Atrofi
Atrofi adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu
berkontraksi. Pada umumnya, atrofi terjadi karena lama tidak menggunakan
otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan karena terlalu lama terbarin
sakit.
h. Hipertrofi
Hipertrofi merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih
besar dan lebih kuat karena sering digunakan. Kelainan ini biasanya terjadi
pada binaragawan.
Gambar 25. Atrofi pada Kaki Gambar 26. Hipertrofi
i. Tetanus
Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima
rangsang. Kelainan pada sistem gerak seperti tetanus ini disebabkan oleh
Clostridium tetani, bakteri yang menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga
otot terus terangsang untuk berkontraksi.
j. Miastenia Gravis
Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan
mengalami pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak berfungsi
sama sekali. Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot
yang berhubungan dengan sistem pernapasan tidak dapat berkontraksi.
k. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada
akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
21