Page 69 - eModul IPA
P. 69

SISTEM PERNAFASAN






                       perempuan  memiliki  volume  paru-paru  lebih  kecil  dari  laki-laki  sehingga

                       frekuensi bernapasnya lebih banyak.

                   3)  Suhu Tubuh

                       Semakin  tinggi  suhu  tubuh,  semakin  cepat  frekuensi  pernapasannya.  Hal  ini

                       berhubungan  erat  dengan  peningkatan  proses  metabolisme  tubuh.  Manusia
                       memiliki suhu tubuh yang konstan (berkisar antara 36- 37 0C) karena manusia

                       mampu  mengatur  produksi  panas  tubuhnya  dengan  cara  meningkatkan  laju

                       metabolisme.  Jika  suhu  tubuh  turun,  maka  tubuh  akan  meningkatkan

                       metabolismenya, sehingga kebutukan akan oksigen meningkat.

                   4)  Kegiatan atau Aktivitas Tubuh
                       Orang  yang  banyak  melakukan  kegiatan  memerlukan  lebih  banyak  energi

                       dibandingkan  dengan  orang  yang  tidak  melakukan  kegiatan  (santai/tidur).

                       Tubuh  memerlukan  lebih  banyak  oksigen  untuk  oksidasi  biologi  dan  lebih

                       banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan

                       agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak. Gerakan pernapasan diatur
                       oleh  pusat  pernapasan  yang  ada  di  otak  dan  disebut  medula  oblongata.  Kita

                       menahan napas sementara waktu, tetapi bila kadar karbondioksida dalam darah

                       naik akan timbul rangsangan untuk menghirup udara pernapasan dalam-dalam.

                       Ketika darah melalui alveolus, kandungan karbondioksidanya sama dengan di

                       alveolus. Darah kemudian mencapai medula oblongata yang mengandung selsel
                       yang  sangat  peka  terhadap  konsentrasi  karbondioksida  dalam  darah.  Jika

                       kandungan  karbondioksida  ini  naik  di  atas  normal,  medula  oblongata

                       menanggapinya dengan meningkatkan banyaknya impuls saraf dan laju impuls

                       saraf  yang  mengontrol  aksi  otot-otot  pernapasan  (otot  diafragma  dan  otot

                       interkosta).  Akibatnya  ialah  peningkatan  pertukaran  udara  dalam  paru-paru
                       yang mengembalikan konsentrasi karbondioksida dalam alveolus dengan cepat

                       dan kemudian mengembalikan konsentrasi karbondioksida darah ke konsentrasi

                       normal.

                   5)  Posisi Tubuh

                       Posisi  tubuh  sangat  berpengaruh  terhadap  frekuensi  pernapasan.  Pada  tubuh
                       yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk

                       menjaga  tubuh  tetap  tegak  berdiri.  Untuk  itu  diperlukan  banyak  O2  dan

                       diproduksi  banyak  CO2.  Pada  posisi  tubuh  berdiri,  frekuensi  pernapasannya

                       meningkat.  Pada  posisi  duduk  atau  tiduran,  beban  berat  tubuh  disangga  oleh



                                                                                                              68
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74