Page 68 - eModul IPA
P. 68

SISTEM PERNAFASAN






                       Sebaliknya  proses  ekspirasi  berlangsung  pada  saat  otot  antar  tulang  rusuk

                       berelaksasi  sehingga  tulang  rusuk  turun  kembali.  Keadaan  ini  mengakibatkan

                       rongga dada menyempit, sehingga tekanan udara dalam rongga dada meningkat

                       dan paru-paru mengecil. Paru-paru yang mengecil menyebabkan tekanan udara

                       dalam  rongga  paru-paru  menjadi  lebih  tinggi  dibanding  tekanan  udara  luar,
                       sehingga udara keluar dari paru-paru.

                    2) Pernapasan Perut

                       Mekanisme proses inspirasi pernapasan perut diawali dengan berkontraksinya

                       otot diafragma, sehingga diafragma yang semula melengkung berubah menjadi

                       datar.  Keadaan  diafragma  yang  datar  mengakibatkan  rongga  dada  dan  paru-
                       paru mengembang. Tekanan udara yang rendah dalam paru-paru menyebabkan

                       udara dari luar masuk ke paru-paru.

                       Proses ekspirasi terjadi pada saat otot diafragma berelaksasi, sehingga diafragma

                       kembali  melengkung.  Keadaan  melengkungnya  diafragma  mengakibatkan

                       rongga dada dan paru-paru mengempis, tekanan udara dalam paru-paru naik,
                       maka udara keluar dari paru-paru.


               D.  Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernafasan

                    Gerakan  pernapasan  diatur  oleh  pusat  pernapasan  di  otak,  sedangkan  aktivitas

                    saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbondioksida (CO2

                    ). Pada umumnya, manusia mampu bernapas antara 15–18 kali setiap menitnya dan
                    sekitar 17 ribu kali dalam sehari. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa

                    faktor berikut :

                   1)  Umur

                       Bertambahnya  umur  seseorang  mengakibatkan  frekuensi  pernapasan  menjadi

                       semakin  lambat.  Pada  usia  lanjut,  energi  yang  digunakan  lebih  sedikit
                       dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan

                       relatif  lebih  sedikit.  Bayi  dan  balita  memiliki  frekuensi  bernapas  lebih  banyak

                       dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru paru yang relatif kecil

                       dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen.

                   2)  Jenis Kelamin
                       Pada  umumnya,  laki-laki  lebih  banyak  membutuhkan  energi,  sehingga

                       memerlukan oksigen yang lebih banyak dari pada perempuan. Pada umumnya







                                                                                                              67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73