Page 32 - Modul Sistem Imun Fira
P. 32

e. Mekanisme Respon Imunitas Humoral (diperantarai Antibodi)
                     Respon imunitas humoral menghasilkan
               pembentukan antibodi yang disekresikan oleh         Imunitas   seluler   diduga   lebih
               sel limfosit B. Sel B yang dirangsang antigen       berperan sebagai sistem pertahanan
               akan  berproliferasi,  berdiferensiasi,  dan        penderita  terhadap  infeksi  malaria
                                                                   dibanding  sistem  imun  humoral.
               berkembang  menjadi  antibodi.  Mekanisme           Berikut ini link web jurnal yang dapat
               respon  imunitas  humoral  adalah  sebagai          menjelaskan  pernyataan  tersebut.
                                                                   Semoga dapat menambah wawasan
               berikut.                                            Anda.
               ▪  Antigen  yang  memasuki  tubuh  akan
                  dibawa ke limfosit B.
               ▪  Limfosit B yang teraktivasi akan menyebabkan proliferasi menghasilkan tiruan sel B.
               ▪  Tiruan  sel  B  berdiferensiasi  mengakibatkan  sel  plasma  mensekresi  antibodi
                  selanjutnya dibawa ke tempat infeksi.
               ▪  Antigen diinaktifkan oleh kompleks antigen-antibodi.
               ▪  Tiruan  sel  B yang  tidak  berdiferensiasi  akan  menetap  dalam  jaringan  limfoid  dan
                  menjadi  sel  B  memori,  yang  fungsinya  merespon  imunitas  sekunder  jika  terjadi
                  paparan antigen yang sama secara berulang.

               f. Mekanisme Respon Imunitas Spesifik (diperantarai Sel)
                     Respon  imunitas  seluler  merupakan  respon  imun  yang  mengidentifikasi  dan
               menghancurkan  sel-sel  yang  terinfeksi  di  dalam  tubuh  disebut  kekebalan  yang
               diperantarai sel. Sel utama yang terlibat dalam imunitas yang dimediasi sel adalah sel T.
               Sel T terdiri atas beberapa subset sel dengan fungsi yang berlainan yaitu sel CD4+ (Sel
               T helper) (Th1, Th2), CD8+ (Sel T sitotoksik) (CTL atau Tc) dan Ts (Sel T supressor) atau
               sel  Tr  (Sel  T  regulator)  atau  Th3.  Fungsi  utama  sistem  imun  spesifik  seluler  ialah
               pertahanan  terhadap  bakteri  yang  hidup  intraseluler,  virus,  jamur,  parasit,  dan
               keganasan. Adapun mekanisme respon imunitas seluler terdiri atas dua, yaitu:
               1) Ekstraseluler
                  ▪  Antigen (dimisalkan bakteri) ditelan makrofag yang mengandung fragmen protein
                     peptida dari antigen tersebut.
                  ▪  Makrofag membentuk molekul MCH Kelas II.
                  ▪  MCH kelas Il menangkap peptida antigen setelah itu, membawanya ke permukaan,
                     serta memperlihatkannya ke sel T penolong.
                  ▪  Sel  T  penolong  akan  mengaktivasi  makrofag  untuk  menghancurkan
                     mikroorganisme yang ditelan.
               2) Intraseluler
                  ▪  Antigen (dimisalkan virus) menginfeksi sel tubuh.
                  ▪  Sel tubuh membentuk MCH kelas I.
                  ▪  MCH kelas I menangkap peptida virus setelah itu membawanya ke permukaan sel
                     kemudian memperlihatkannya ke sel T sitotoksik (CTL).
                  ▪  CTL akan teraktivasi oleh kompleks: MCH kelas I, peptida virus dan sel T penolong.
                     CTL  kemudian  berdiferensiasi  menjadi  sel  pembunuh  aktif  setelah  itu  akan
                     membunuh sel yang terinfeksi atau terpapar.






         23
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37