Page 28 - Modul Sistem Imun Fira
P. 28
Vaksin merupakan cairan yang berisi antigen (mikroorganisme atau toksin)
yang telah dilemahkan. Pemberian vaksin selain membentuk antibodi, diiringi
gejala demam ringan yang berlangsung 1-2 hari serta nyeri atau bengkak pada
bagian tubuh yang terkena suntikan. Kualitas vaksin baik akan menimbulkan
kekebalan cukup tinggi. Vaksin akan tetap baik hingga mencapai tanggal
kadaluarsa yang tertera di label dan dapat berkualitas baik jika ditangani
sebagaimana mestinya. Vaksin yang sudah rusak, maka potensinya akan
hilang. Hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan vaksin, yaitu:
❖ Panas dapat merusak semua jenis vaksin.
❖ Pembekuan dapat merusak vaksin yang dibuat dari toksoid seperti DPT
dan TT.
❖ Sinar matahari terutama merusak vaksin BCG dan campak.
❖ Disinfektan atau antispetik (alkohol, sabun, dan spiritus) dapat merusak
vaksin.
Imunisasi tidak hanya ditunjukkan untuk bayi dan anak-anak
saja, namun juga diberikan kepada orang dewasa. Misalnya,
wisatawan yang akan berkunjung ke daerah yang terkena
penyakit tertentu harus mendapatkan imunisasi tertentu.
2) Imunitas Pasif
Imunitas pasif adalah sebuah upaya untuk memberikan antibodi pada tubuh
seseorang bukan merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi guna menghasilkan
kekebalan tubuh, dalam artian memindahkan antibodi
dari satu individu ke individu lain. Imunitas pasif hanya
bertahan dalam hitungan minggu hingga bulan.
Imunitas pasif terbagi menjadi dua, yaitu:
a) Imunitas Pasif Alami. Terjadi melalui pemberian ASI
dan saat IgG ibu masuk ke plasenta. Di dalam air
susu ibu tersebut terkandung kolostrum yang kaya
antibodi dan mineral. Tubuh memiliki sel-sel
Gambar ASI untuk Kekebalan Tubuh Bayi
memori yang bertugas mengingat dan mengenali Sumber:
https://www.kompas.com/sains/read/2023/01/06/090100923/seperti
antigen yang menyerang sebelumnya. -apa-rasanya-asi-yang-sangat-disukai-bayi?page=all
19