Page 48 - Modul Sistem Imun Fira
P. 48

2. Penyakit Noninfeksi
                     Penyakil  noninfeksi  merupakan  penyakit  yang  tidak  menular  yang  disebabkan
               oleh  kuman  penyakit,  tetapi  disebabkan  gangguan  fisiologis  jaringan  tubuh  atau
               gangguan  metabolisme  pada  jaringan  tubuh  manusia.  Penyakit-penyakit  tersebut
               contohnya  diabetes,  sakit  jantung,  darah  tinggi,  dan  asam  urat.  Untuk  mencegah
               terjadinya penyakit noninfeksi ini adalah dengan cara melaksanakan gaya hidup sehat,
               antara lain sebagai berikut.
               a.  Memperbaiki  pola  makan  dengan  makan  makanan  yang  bergizi  dan  seimbang
                  sehingga mencegah kelebihan kalori yang menyebabkan kegemukan.
               b. Berolabraga teratur untuk menjaga kebugaran tubuh.
               c.  Beristirahat yang cukup agar memberi kesempatan sel melakukan perbaikan.
               d. Meninggalkan rokok, minuman beralkohol, dan narkoba.
                     Adapun  pengobatan  penyakit  noninfeksi  dilakukan  oleh  dokter  dengan  cara
               memberi obat yang bisa memperbaiki metabolisme tubuh, seperti:
               1) Insulin  digunakan  untuk  mengobati  penyakit  diabetes.  Suntikan  insulin  akan
                  menggantikan insulin yang dihasilkan tubuh yang kurang sehingga metabolisme gula
                  darah bisa ditingkatkan.
               2) Captopril digunakan untuk obat darah tinggi.
               3) Allopurinol digunakan untuk obat sakit asam urat.







                               Perkenalkan, Alat Portabel Pembaca Kekebalan Tubuh

                                                                Konsorsium   internasional   para   peneliti   telah
                                                           mengembangkan  cara  baru  untuk  menghitung  sel darah  putih
                                                           tanpa melukai kulit. Alat portabel ini menghitung jumlah leukosit
                                                           melalui kulit ketika melintasi lensa mini. Alat tersebut dinamakan
                                                           leukometer. Cara ini memberikan pilihan yang tidak menyakitkan
                                                           bagi  pasien  penderita  penurunan  sistem  kekebalan  tubuh
                                                           dibandingkan dengan cara laboratorium biasa. Para dokter pun
                                                           lebih  bisa  menyesuaikan  perawatan  kanker  bagi  pasien
                                                           penderita leukemia dan limfoma. Dengan menggunakan alat ini
               Sumber: https://www.liputan6.com/health/read/2353420/   pasien dapat memantau sel darah putih mereka sendiri di rumah
               perkenalkan-alat-portabel-pembaca-kekebalan-tubuh?page=2   sehingga  tidak  perlu  repot-repot  pergi  ke lab  atau  merasakan
                                                           sakitnya  jarum.  Suatu  penelitian  yang  diterbitkan  pada  2014
            dalam  jurnal  Innovations  in  Pharmacy  menyebutkan  sejumlah  keuntungan  teknologi  dan  pilihan  diagnosis  bebas-jarum
            tersebut, antara lain meningkatnya kepatuhan pasien, penggunaan yang mandiri, dan pembuangan yang lebih aman.
                  Cara kerja alat tersebut mirip dengan oksimeter denyut, proyek bernama Leuko ini menempel pada ujung jari dan
            menggunakan  frekuensi  cahaya  tertentu  untuk  menyinari  saluran-saluran  kapiler  di  dasar  kuku.  Pada  frekuensi  cahaya
            tersebut, sel darah merah menyerap cahayanya, sedangkan sel darah putih tidak. Dengan demikian, sel darah putihnya
            terlihat tembus pandang. Gambar-gambar yang dikumpulkan menggunakan lensa kecil kemudian dianalisa menggunakan
            algoritma komputer yang menghitung bagian-bagian tembus pandang tersebut dan memberikan pembacaan yang tepat
            mengenai kegiatan sel darah putih dalam aliran darah.











         39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53