Page 111 - E-MODUL MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL
P. 111
1. Pengertian Instrumen Derivatif
Instrumen derivatif merupakan instrumen keuangan yang nilainya
bergantung pada aset yang mendasarinya. Instrumen ini terdiri dari perjanjian
kontrak antara dua pihak yang harganya bergantung pada fluktuasi aset yang
menjadi tolak ukurnya. Di Indonesia, semua aspek yang terkait dengan
instrumen derivatif telah diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1995 yang
berkaitan dengan pasar modal Indonesia. Undang-undang tersebut
menyatakan bahwa instrumen derivatif diatur sebagai jenis efek yang
diajukan oleh emiten kepada publik sebagai kelanjutan dari efek yang
sebelumnya telah masuk ke pasar.
Aturan pajak untuk instrumen derivatif diatur oleh pemerintah melalui PP
No. 17 Tahun 2009. Pajak yang berlaku adalah PPh Final sebesar 2,5% dari
keuntungan. Oleh karena itu, peraturan mengenai aset turunan ini berbeda
dengan pajak penjualan saham pribadi.
2. Fungsi Instrumen Derivatif
Instrumen derivatif memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai
alat hedging bagi investor, alat spekulasi pada aset yang mendasarinya, serta
sebagai pengungkit portofolio. Pada masa lalu, derivatif digunakan untuk
memastikan nilai tukar tetap seimbang pada transaksi antarnegara.
Selain itu, derivatif juga memiliki peran penting sebagai alat pengukuran
dan pengakuan dalam akuntansi di Indonesia. Hal ini sesuai dengan PSAK
atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan mengenai instrumen
keuangan. Pentingnya peran derivatif diperkuat dengan pesatnya
perkembangan volume transaksi dalam 20 tahun terakhir. Hal ini
menunjukkan bahwa derivatif dapat menjadi indikator positif bagi harapan
pelaku pasar mengenai probabilitas eksposur risiko terhadap fluktuasi nilai
Manajemen investasi dan pasar modal | Materi Reksadana Dan Investasi Lainnya 105