Page 114 - E-MODUL MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL
P. 114
Nah, hal-hal seperti itu tidak akan ditemui pada derivatif. Hal itu
karena di derivatif yang digunakan adalah spekulasi harga pada waktu yang
akan datang. Melihat fakta tersebut tentu tidak heran jika instrumen ini
mempunyai tingkat risiko yang terbilang tinggi atau bahkan dapat lebih
tinggi jika dibandingkan dengan saham. Narasi yang sama juga pernah
disampaikan oleh Warren Buffett. Investor senior penuh pengalaman
tersebut mengatakan bahwa instrumen ini dimisalkan sebagai suatu senjata
pemusnah massal yang mempunyai peluang untuk menjadi salah satu alat
paling mematikan investasi.
Sebagai contoh, Anda bisa melakukan jual beli kontrak emas tanpa
harus mempunyai emasnya secara fisik. Namun, perlu diketahui bahwa
harga kontrak instrumen turunan tersebut mempunyai nilai sangat fluktuatif
yang tergantung dengan harga emas di pasaran. Jadi, instrumen derivatif
dapat digolongkan pada jenis investasi high risk dan high return.
6. Derivatif Dapat Melindungi Nilai Komoditas
Telah dijelaskan di bagian sebelumnya, investasi jenis ini dibuat
dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap nilai atau harga
komoditas di waktu mendatang. Hal tersebut bisa diketahui berdasarkan
sejarah awal dibuatnya derivatif, di mana investasi ini dibuat untuk
menjaga harga gandum di daerah Chicago pada waktu itu.
Sementara di Indonesia, hal serup a juga pernah dilakukan di tahun
2017 saat Bank Indonesia membantu BUMN untuk menggunakan derivatif
dalam menghadapi anjloknya nilai tukar rupiah saat itu. Akan tetapi,
ternyata penilaian suatu produk derivatif kenyataannya sangat kompleks.
Meski ditujukan untuk melakukan perlindungan terhadap rupiah, namun
perusahaan yang menggunakannya tidak terbebas dari risikonya.
Manajemen investasi dan pasar modal | Materi Reksadana Dan Investasi Lainnya 108