Page 40 - E-Book Berbasis Kearifan Lokal Siwalan
P. 40
1. Daur ulang kertas
Produksi kertas jika dilakukan dengan mendaur ulang kertas membutuhkan energi
yang jauh lebih sedikit. Satu ton sampah kertas yang didaur ulang menjadi kertas baru
menghemat air sebanyak 7.000 galon 628,5 galon bahan bakar, dan 4000 Kwh listrik
(Onondaga Resource Recovery Center). Selain itu, mendaur ulang satu ton sampah
kertas akan menyelamatkan 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US
Environmental Protection Agency, 1996).
2. Sistem Peringatan Kebakaran Hutan
Sistem peringatan dini kebakaran hutan dan lahan di Indonesia ditunjukkan
dengan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (Fire Danger Rating System) sebagai
sistem peringatan dini bahan kebakaran. Di Indonesia, sistem ini dikembangkan oleh
Canadian Forest Service (ICFS) dan lembaga pemerintah seperti BMKG, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Badan Koordinasi Nasional
(Bakornas), yang didukung dana hibah dari Canadian Internasional Development
Agency (CIDA). Dengan memaksimalkan akan kinerja dari Sistem Peringatan
Kebakaran Hutan serta para oknum terkait bersinergi dengan efisien dan tanggap
maka kondisi hutan akan tetap lestari dan terjaga dimasa sekarang dan masa depan
Langkah strategis bebas dari deforestasi
Keberadaan hutan sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi Indonesia dan
menjadi benteng terakhir untuk memitigasi bencana lingkungan dan iklim global.
Menyadari hal tersebut Koalisi Masyarakat Sipil untuk Penyelamatan Hutan Indonesia
dan Iklim Global memberikan dukungan penuh kepada Presiden Indonesia untuk
melanjutkan komitmen perlindungan hutan dan ekosistem gambut dengan basis
hukum yang lebih kuat (Peraturan Presiden) enam langkah strategis yang dapat
menjadi indikator positif dan kuat serta terukur dari Pemerintah Indonesia kepada
dunia sebagai wujud komitmen menghentikan laju pengrusakan hutan hujan tropis
1. Menyusun Peta Jalan Indonesia Menuju Bebas Deforestasi Tahun 2020;
2. Membuat Rencana Aksi Indonesia Menuju Bebas Deforestasi Tahun 2020;
3. Memantau jalannya implementasi dari Rencana Aksi Menuju Indonesia Bebas
Deforestasi Tahun 2020;
4. Mempercepat terbitnya Kebijakan Satu Peta;
5. Melakukan evaluasi perizinan terintegrasi;
6. Melakukan penegakan hukum dan penyelesaian sengketa alternatif.
Jika langkah tersebut benar-benar menjadi wujud nyata, maka laju kehilangan
hutan Indonesia bisa diatasi. Hutan lestari adalah salah satu pendukung paling
penting untuk menjaga keseimbangan alam. Semakin maju peradaban bukan
berarti bumi ini semakin baik, emisi karbon, pemanasan global dan pengalih fungsi
hutan terus bertambah. Untuk itu seluruh lapisan masyarakat harus saling
bersinergi menjaga hutan. Ayo bantu kurangi kerusakan hutan!
30