Page 25 - Destriana Mayo Elsa
P. 25
4
2.3.1 Persiapan
Tahap awal pada penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka atau
mencari literatur yang berkaitan dengan jarak tanam pada tanaman jagung,
pertumbuhan biomassa tanaman jagung dan indeks vegetasi. Kemudian
melakukan survei lapangan yang berkaitan dengan kondisi topografi kebun jagung
yang ada di lapangan.
2.3.2 Perlakuan Penelitian
Pada penelitian ini penanaman jagung dilakukan dengan 3 perlakuan jarak
tanam yaitu jarak tanam 70 x 20 cm (1 biji per lubang), 70 x 40 cm
(2 biji per lubang) dan jarak tanam tidak beraturan (1 biji per lubang). Terdapat
masing-masing 1 plot pengamatan pada setiap jarak tanam dengan ukuran plot
2
2 x 2 m. Luas lahan pada jarak tanam 70 x 20 cm yaitu 1.854 m , jarak tanam
2
2
70 x 40 cm yaitu 1.902 m dan jarak tanam tidak beraturan yaitu 2.558 m . Jumlah
tanaman dalam 1 plot yaitu 25 tanaman pada jarak tanam 70 x 20 cm, 30 tanaman
pada jarak tanam 70 x 40 cm dan 24 tanaman pada jarak tanam tidak beraturan.
Lahan jagung ini tidak menggunakan sistem irigasi dan drainase karena lahan
tersebut merupakan lahan tadah hujan. Jenis pupuk yang digunakan pada setiap
jarak tanam sama. Pada jarak tanam 70 x 20 cm terdapat banyak gulma dan hama,
pada jarak tanam 70 x 40 cm sedikit gulma dan sedikit hama sedangkan pada jarak
tanam tidak beraturan terdapat gulma dan hama namun tidak sebanyak gulma dan
pada jarak tanam 70 x 20 cm.
2.3.3 Pengambilan Data Lapangan
Periode pengambilan data disesuaikan dengan periode Citra Sentinel-2 yang
lewat di lokasi penelitian yaitu 10 hari sekali selama periode pertumbuhan tanaman
jagung. Adapun beberapa data lapangan yang diambil yaitu:
a. Tinggi Tanaman
Pengukuran tinggi tanaman diukur dari bagian batang paling bawah
sampai ujung bunga jagung.
b. Biomassa
Biomassa yang akan diukur yaitu biomassa atas permukaan berupa
batang dan daun serta biomassa bawah permukaan berupa akar. Pengukuran
biomassa dilakukan dengan cara mengambil sampel tanaman jagung
sebanyak 4 pohon dari masing-masing plot pada ketiga jarak tanam kemudian
memisahkan antara akar, batang, daun serta buah (jika sudah ada),
selanjutnya menimbang biomassa basah akar, batang dan daun secara
terpisah. Kemudian mengeringkan tiap bagian tanaman untuk memperoleh
berat kering tanaman. Selanjutnya menimbang berat kering masing-masing
bagian tanaman yaitu akar, batang dan daun dengan menggunakan timbangan
digital.
c. Pengukuran dan Perhitungan Indeks Luas Daun (LAI)
Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung jumlah daun perbatang
kemudian mengukur luas daun menggunakan metode panjang kali lebar.