Page 25 - SRIPSI SRI WAHYUNI
P. 25
4
2.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah laptop, alat tulis kantor (ATK), kamera
handphone, software QGIS, Microsoft Excel, patok, tongsis, aplikasi canopeo dan
open camera.
Bahan yang digunakan adalah jagung hibrida NK7328 sumo, data citra sentinel
Kabupaten Maros yang dapat diakses pada situs https://scihub.copernicus.eu dan
data pengukuran sampel jagung pada lahan setiap 10 hari.
2.3. Metode Penelitian
2.3.1 Tahapan Persiapan
Tahap awal yang dilakukan adalah studi pustaka untuk mempelajari jurnal dan buku
terkait dengan penelitian. Kemudian mengumpulkan data sekunder berupa peta
lahan jagung di Desa Masale, Maros.
2.3.2 Tahap Pengumpulan data
Pada tahap ini dilakukan untuk melihat kondisi lahan serta keadaan tanaman seperti
jarak tanam. Terdapat tiga jarak tanam yaitu 20×40 cm, 20×70 cm dan jarak tanam
tidak beraturan, jenis varietas jagung, luas lahan dan umur tanaman. Pengambilan
data dilakukan setiap 10 hari sejak tanaman berumur 7 HST (hari setelah tanam).
Tahap pengumpulan data sebagai berikut:
Pembuatan peta petakan lahan. Pembuatan peta petakan lahan dalam bentuk
(shp) dari Google Earth dan membuat layout dengan menggunakan software
Quantum GIS.
Pengambilan data citra sentinel. Mengunduh data citra sentinel-2A dengan
waktu akusisi yaitu bulan Desember 2022 sampai Maret 2023 pada website
https://scihub.copernicus.eu.
Pengambilan data tajuk tanam. Pengambilan data tajuk tanam dilakukan
menggunakan camera handphone pada ketinggian kurang lebih 2 meter di atas
permukaan tanaman. Data tajuk tanam yang digunakan merupakan perwakilan petak
dari ketiga jarak tanam. Data tajuk diperoleh dari plot yang berukuran 2×2 m dan
memiliki keseragaman yang sama, pengukuran data tajuk dilakukan pada petak 1, 3
dan 4 sedangkan data produktivitas diperoleh dari seluruh luasan petak tersebut.
Pengambilan data hasil produktivitas. Pengambilan data hasil produktivitas
dilakukan pada saat panen dengan menghitung dan mencatat hasil produksi dari
setiap petakan lahan jagung.
2.3.3 Perlakuan penelitian
Terdapat beberapa perlakuan penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
Jarak Tanam. Pada penelitian ini, terdapat tiga jarak tanam yang digunakan yaitu
70×40 cm, 70×20 cm dan jarak tanam tidak beraturan. Pada jarak tanam 70×40 cm
terdapat dua biji pada setiap lubang, jarak tanam 70×20 cm terdapat satu biji pada
setiap lubang sedangkan jarak tanam tidak beraturan terdapat satu dan dua biji pada
setiap lubang.
Plot pengamatan. Total plot pengamatan pada penelitian ini sebanyak sembilan
plot. Luas plot yang digunakan adalah 2×2 m. Masing-masing jarak tanam memiliki
tiga plot yang tersebar di lokasi penelitian yaitu tiga plot untuk jarak tanam 70×40 cm,
tiga plot jarak tanam 70×20 cm dan tiga plot jarak tanam tidak beraturan.