Page 16 - Prosedur Praktikum BTT
P. 16

PRAKTIKUM IV


                                       PENGAWETAN BASAH


         A. Tujuan Praktikum

              1. Mahasiswa dapat membuat herbarium basah


         B. Dasar Teori
              Herbarium basah adalah jenis herbarium di mana spesimen tumbuhan diawetkan

         dengan  menggunakan  larutan  tertentu,  umumnya  larutan  alkohol  atau  formalin.
         Teknik  ini  bertujuan  untuk  mempertahankan  bentuk,  warna,  dan  struktur  asli
         spesimen yang mungkin hilang atau berubah jika dikeringkan, terutama pada organ
         tumbuhan  yang  memiliki  kandungan  air  tinggi,  seperti  buah,  bunga,  dan  daun

         berdaging (Cahyono, 2004). Herbarium basah sangat bermanfaat untuk penelitian
         morfologi,  taksonomi,  serta  dokumentasi  spesies  yang  tidak  dapat  diidentifikasi
         secara  optimal  melalui  herbarium  kering  (Indrawan  &  Primadiati,  2012).  Proses
         pembuatan  herbarium  basah  melibatkan  beberapa  langkah,  seperti  pemilihan

         spesimen,  pemotongan  menjadi  bagian-bagian  yang  mudah  diobservasi,  serta
         perendaman  dalam  larutan  pengawet.  Larutan  yang  digunakan  biasanya  adalah
         larutan formalin dengan konsentrasi 70%, atau larutan alkohol 70%, yang memiliki
         sifat antibakteri dan antijamur, sehingga dapat mencegah pembusukan (Supriyadi,

         2009).  Penggunaan  larutan  pengawet  ini  bertujuan  untuk  menjaga  spesimen  dari
         degradasi  mikroba  serta  perubahan  warna  dan  bentuk.Herbarium  basah
         memainkan  peran  penting  dalam  koleksi  botani,  terutama  untuk  mengawetkan
         spesimen  yang  rapuh  atau  yang  sulit  diawetkan  dalam  bentuk  kering.  Selain  itu,

         herbarium ini memudahkan pengamatan struktur internal dan eksternal spesimen
         tumbuhan  dalam  kondisi  yang  mendekati  keadaan  aslinya,  sehingga  memberikan
         data  lebih  rinci  bagi  penelitian  biologi,  ekologi,  serta  taksonomi  (Kartawinata  &
         Widjaja, 2007).

              1. Kelebihan Herbarium Basah
                  Herbarium basah memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
                  a. Pelestarian Bentuk dan Warna: Struktur spesimen tetap mendekati bentuk
                      aslinya, terutama untuk bagian-bagian seperti buah dan bunga yang memiliki

                      banyak kandungan air (Handayani, 2010).
                 b. Kemudahan dalam Pengamatan: Struktur tumbuhan, terutama pada bagian-
                      bagian kecil atau halus, dapat lebih mudah diamati dalam larutan pengawet.
                 c. Keberlanjutan Data Taksonomi: Spesimen yang diawetkan secara basah

                     dapat memberikan informasi morfologi lebih mendalam, sehingga cocok
                     untuk studi yang lebih rinci (Suryani, 2013).
   11   12   13   14   15   16   17   18   19