Page 13 - Prosedur Praktikum BTT
P. 13
PRAKTIKUM III
PENGAWETAN KERING
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat membuat herbarium kering
B. Dasar teori
Herbarium merupakan kumpulan spesimen tumbuhan yang diawetkan
dan disusun secara sistematis untuk keperluan dokumentasi, penelitian, dan
pendidikan (Judd et al., 2007). Herbarium kering adalah salah satu jenis
herbarium di mana spesimen tumbuhan diawetkan melalui proses
pengeringan, kemudian ditempelkan pada lembaran kertas dengan label
identitas yang memuat informasi penting seperti nama spesies, lokasi
pengambilan, dan tanggal koleksi (Fosberg & Sachet, 1965). Metode ini
memungkinkan spesimen tetap bertahan dalam jangka panjang tanpa
perubahan struktur yang signifikan, sehingga data dan morfologinya dapat
dikaji kapan saja. Proses pembuatan herbarium kering mencakup beberapa
tahap, yaitu pengumpulan spesimen, pengeringan dengan teknik tekanan,
penempelan pada kertas herbarium, serta pelabelan (Bridson & Forman,
1992). Spesimen yang diawetkan dapat mencakup bagian tumbuhan seperti
daun, bunga, buah, dan batang kecil. Dalam penelitian botani, herbarium
kering menjadi sumber penting untuk studi taksonomi, morfologi, serta
variasi tumbuhan antar lokasi geografis (Smith & Figueiredo, 2013).
Herbarium kering juga memiliki nilai ekologis dan konservasi yang penting,
karena dapat menyimpan dokumentasi spesies tumbuhan yang mungkin
mengalami kepunahan di habitat aslinya. Informasi tentang distribusi
geografis dan variasi ekologi suatu spesies dapat diperoleh melalui koleksi
herbarium ini (Prance, 2004).
C. Alat dan bahan
1. Alat
a. Kertas Koran
b. Gunting
c. Kertas Karton
d. Kertas Label
e. Double Tape
f. Plastik Bening
2. Bahan
a. Spesimen yang ada di lingkungan kampus