Page 27 - KFR TRIWULAN II TAHUN 2019
P. 27
Bab V
BERITA REGIONAL TERPILIH
POTENSI, PELUANG DAN USULAN STRATEGI PENGEMBANGAN
KOMODITI UNGGULAN
Perekonomian di Provinsi Bengkulu masih bertumpu pada sektor primer, terutama
pertanian. Andil terhadap PDRB sektor pertanian tahun 2016 tercatat 28,82% atau
dan menyerap tenaga kerja sekitar 42,35%. Potensi produk pertanian di provinsi
Bengkulu cukup baik dan beragam. Komoditi yang diunggulkan dan sudah
berkembang dalam skala besar adalah CPO, karet, kopi dan jeruk gerga,
Berdasarkan data BPS pada semester I 2019 disebutkan bahwa NTP Provinsi
Bengkulu bulan Juli 2019 tercatat sebesar 92,16 yang berarti daya beli petani di
Provinsi Bengkulu masih defisit sebesar 7,84 persen. Peningkatan Nilai Tukar Petani
(NTP) terjadi pada subsektor Hortikultura dan subsektor tanaman perkebunan rakyat.
Nilai Tukar Usaha Pertanian tercatat 103,44 atau naik sebesar 1,29 persen bila
dibandingkan dengan bulan Juni 2019 yang tercatat sebesar 102,12.
Sektor pertanian Hortikultura menjadi salah satu prioritas unggulan di Provinsi
Bengkulu. Peluang produk pertanian masih cukup besar, terutama dengan hilirisasi
dan integrasi dengan wisata. Pengembangan komoditas unggulan secara terpadu
dalam bentuk pengembangan kawasan agrowisata. Dalam rangka penguatan
komoditi unggulan dan hilirisasi, telah ditetapkan kawasan pengembangan komoditi
unggulan, sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Gubernur No.S.535.DTPHP
Tahun 2017. Terdapat dua kawasan agrowisata berbasis komoditi unggulan yang
telah dirancang yaitu:
1. Kawasan Kampung Kopi di Kab. Rejang Lebong dan Kepahiang
2. Kawasan Jeruk Gerga di Kabupaten Lebong.
KOPI
Potensi Kopi di Bengkulu terdiri dari Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Hampir
keseluruhan kopi di Bengkulu dihasilkan dari Kebun Rakyat dengan produksi tahun
2016 sebesar 1.628 ton. Kopi diekspor melalui Sumatera Barat dan Lampung yang
memerlukan biaya transportasi cukup besar. Dalam waktu dekat, sedang diusahakan
ekspor melalui Pelabuhan Pulau Bai Kota Bengkulu.
Bengkulu sebagai penghasil kopi Robusta nasional bersama Provinsi Lampung dan
Provinsi Sumatera Selatan, memiliki klon unggul tesendiri yang termasuk indikasi
24 | P a g e