Page 37 - Tasya Julianti 2305135712 Draft Final Buku Saku
P. 37

PERTEMUAN XIV


                   Analisis Mikro Lembaga Pendidikan, Analisis Nilai Tambah Pendidikan
                       secara Perorangan, dan Analisis Nilai Tambah Pendidikan bagi
                                                     Masyarakat



                   Peranan  pendidikan  Bahasa  teknisnya
               modal  manusia  (human  capital)  dalam
               pertumbuhan  ekonomi  memang  belum  terlalu
               lama masuk dalam literatur teori  pertumbuhan
               ekonomi.  Dikemukakan  oleh  Ari  A.  Pradana
               menegaskan  pendapat  dari  Lucas  (1990)  serta
               Mankiw, Romer, dan Weil (1992) yang merevisi
               teori pertumbuhan neoklasik dari Solow (1956)
               yang  legendaris  itu,  dalam  studi-studinya,
               mereka menunjukkan bahwa teori Solow yang standar hanya mampu menjelaskan bagaimana
               perekonomian sebuah negara bisa tumbuh, tetapi tidak cukup mampu menjelaskan kesenjangan
               tingkat  pendapatan  per  kapita  antar  negara  di  dunia.  Baru  Ketika  variabel  modal  manusia
               diikutsertakan dalam perhitungan, sebagian dari kesenjangan itu bisa dijelaskan.

                   Dalam dimensi yang lebih kecil tanggung jawab peningkatan kualitas pendidikan secara
               mikro  telah  bergeser  dari  birokrasi  ke  pusat  unit  pengelola  yang  lebih  dasar  yaitu
               sekolah/satuan pendidkan. Melalui partisipasi aktif dan dinamis dari orang tua, siswa, guru dan
               staf  lainnya  termasuk  instansi  yang  memiliki  kepedulian  terhadap  pendidikan,  sekolah
               bersama-sama dengan masyarakatnya merencanakan dan menyusun program jangka panjang
               atau jangka pendek (tahunan) termasuk anggarannya.

                   Anggaran harus jelas terkait dengan program yang mendukung pencapaian target mutu.
               Sehingga  pembiayaan  mikro  adalah  pembiayaan  yang  memfokuskan  diri  kepada  tanggung
               jawab  individu  sekolah  dan  masyarakat  pendukungnya  untuk  merancang  mutu  yang
               diinginkan,  melaksanakan,  dan  mengevaluasi  hasilnya,  dan  searah  terus  menerus
               menyempurnakan dirinya. Semua upaya dalam pengimplementasian manajemen peningkatan
               mutu berbasis sekolah ini berakhir kepada peningkatan mutu siswa (lulusan)

                   Investasi di bidang pengembangan SDM merupakan suatu proses yang panjang dan untuk
               menunjang keberhasilan perencanaan tersebut, Pendidikan dan pelatihan harus dijadikan suatu
               tolok ukur untuk membangun suatu negara. Tetapi pendidikan diibaratkan sebagai suatu kereta
               yang ditarik kuda, artinya keberhasilan proses pendidikan merupakan kontribusi dari lintas
               sektoral yaitu tenaga kerja, industri ekonomi, budaya dan sebagainya.

                   Hal-hal yang menyangkut dengan mutu sumber daya manusia untuk Pendidikan yang lebih
               berkualitas sebenarnya terletak pada sumber daya manusia itu sendiri. Dengan mutu sumber
               daya  manusia  yang  handal,  serta  berkompetensi  dalam  bidangnya,  maka  pendidikan  akan
               semakin maju.






                                                           37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42