Page 50 - Kelas IV Buku Tema 8 BS
P. 50
a
Ayo Membaca
Kisah Putri Tangguk
Putri Tangguk tinggal bersama suami dan ketujuh anaknya di
daerah Jambi. Putri Tangguk memiliki sepetak sawah yang ditanami
padi. Anehnya, setiap selesai panen, padinya selalu muncul dan siap
untuk dipanen kembali. Bahkan, ketujuh lumbung Putri Tangguk hampir
penuh untuk menampung hasil panennya.
Saat panen terakhir, Putri Tangguk mengajak suami dan semua
anaknya ke sawah. Mereka memasukkan hasil panen ke gerobak.
”Panen sudah selesai. Sepertinya, persediaan padi kita sudah cukup
untuk beberapa bulan,” kata Putri Tangguk.
Kemudian, mereka mendorong gerobak bersama-sama. Di tengah
perjalanan, Putri Tangguk jatuh terpeleset.
”Aduuuuh...,” teriak Putri Tangguk.
”Hati-hati, Bu. Semalam hujan deras. Jalannya menjadi licin,” kata
suami Putri Tangguk sambil membantunya berdiri.
”Gara-gara hujan, jalannya licin. Perjalanan ke rumah masih jauh,
bisa-bisa aku terjatuh lagi,” gerutu Putri Tangguk.
Putri Tangguk mengambil padi dari gerobaknya. Kemudian, padi
ditebar di jalan. Melihat perilaku ibunya, si anak sulung pun bertanya.
”Apa yang Ibu lakukan? Mengapa Ibu membuang padi itu ke jalan?”
”Ibu tidak membuang padi. Padi ini Ibu gunakan sebagai pengganti
pasir. Ibu menebarnya agar jalan ini tidak licin lagi,” jawab Putri Tangguk.
44 Buku Siswa SD/MI Kelas IV