Page 24 - E-BOOK 6 IPAS ASPEK 6 Interaksi, Komunikasi, Institusi Sosial dan Dinamika
P. 24
b. Pembahasan
Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia Pembangunan
merupakan proses perubahan yang berangkat dari situasi nasional
tertentu untuk mencapai kondisi nasional yang lain yang lebih baik.
Sejak awal pembangunan kita bersepakat untuk memanusiawikan
pembangunan kita. Kita tidak ingin menjadi manusia mesin tanpa
jiwa dan kalbu, dan sekedar menjadi masyarakat teknologis.
Masyarakat maju dan mandiri di Indonesia yang diinginkan dan
dikehendaki rakyat dan bangsa bukanlah masyarakat modern sekuler
tanpa kendali agama dan moral.
Kita tidak ingin terjebak dan terperosok kedalam penderitaan
dan kesalahan bangsa lain dalam pembangunan masa depan yang
diinginkan rakyat Indonesia adalah masyarakat yang
berkeseimbangan kesejahteraan lahir dan batin. Kegagalan
Pembangunan di Indonesia Krisis sosial yang melanda Indonesia
sejak 1997 hingga saat ini bukan terjadi begitu saja, melainkan suatu
proses panjang yang melibatkan seluruh stake holders. Dapat
dikatakan, krisis multidimensi yang terjadi hingga saat ini
merupakan wujud nyata dari kegagalan pembangunan. Puncak krisis
adalah terjadinya kerusuhan 1998 yang disusul dengan mundurnya
Presiden Soeharto. Kegagalan pembangunan tidak hanya disebabkan
oleh karut-marutnya pelaksanaan pembangunan di lapangan,
melainkan dimulai dari hulunya. Geografi Indonesia sangat luas dan
terdiri dari ribuan pulau dengan sarana komunikasi dan pengangkutan
yang belum sempurna.
Hal ini mengakibatkan banyaknya hambatan dalam
pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Kemudian keadaan rakyat,
yang menjadi sarana penerangan dan penyuluhan, masih sangat
heterogen dengan kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan
serta kecerdasan yang masih sangat terbatas. Keterikatan sebagian
besar rakyat pada tradisi dan kondisi lingkungan juga merupakan
hambatan untuk mengadakan pembaharuan dalam pandangan
maupun sikap hidupnya. Jika kita menyoroti tentang sumber daya
manusia yang ada, dapat dikatakan bahwa sebenarnya Indonesia
memiliki sumber daya manusia yang sangat besar, tetapi kualitas
SDMnya tidak sesuai yang diharapkan. Hal ini juga dapat
24