Page 18 - Sinar Tani Edisi 4050
P. 18
18 E-paper Edisi 14 - 20 Agustus 2024 | No. 4050 Tahun LIV T ANI SUK SES
Abdul Wahab
Pionir Pengusaha
Jamur Tiram
di Kawasan IKN
Abdul Wahab adalah seorang pengusaha sukses
yang dikenal sebagai pionir budidaya jamur tiram Abdul Wahab dengan baglog jamur tiramnya (Foto/NabilaUlfa)
di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Memulai usahanya dari skala kecil, Wahab melihat limbah tersebut bisa digunakan Abdul Wahab dan Misem mening
potensi besar dalam budidaya jamur tiram sebagai untuk budidaya jamur tiram. Ide ini katkan produksi mereka secara signi
alternatif pertanian yang berkelanjutan. tampaknya sempurna karena bahan fikan, dari 300 baglog menjadi 7.000
bakunya melimpah dan proses baglog.
budidayanya tidak memerlukan Dengan kemajuan ini, mereka
bdul Wahab dan mencari alternatif pertanian yang paparan sinar matahari langsung. tidak hanya memperbesar skala
istrinya, Misem, tidak memerlukan paparan sinar Abdul Wahab mengusulkan ide ini usaha, tetapi juga menciptakan
adalah pasangan matahari langsung. kepada Misem, yang dengan senang peluang ekonomi bagi masyarakat
yang tidak hanya Pada akhir 2018, Abdul Wahab, hati mendukungnya. "Ibu pasti sekitar. Saat ini, 12 ibuibu di sekitar
m en em u k a n dengan ketajaman mata terhadap mau karena tidak perlu berjemur di mereka terlibat dalam budidaya jamur
Apassion baru, tetapi potensi di sekitarnya, melihat limbah bawah matahari," kata Abdul Wahab tiram, mendapatkan penghasilan
juga menginspirasi perubahan gergajian kayu yang sering dibuang sambil tersenyum. Meskipun mereka tambahan sambil menjalankan
di Kecamatan Waru, Kabupaten begitu saja. Alihalih dianggap memulai usaha ini dengan semangat, pekerjaan rumah tangga.
Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi sampah, Abdul Wahab melihatnya perjalanan mereka tidak selalu Proses panen menghasilkan 20
Kalimantan Timur. sebagai peluang. "Saya melihat mulus. Mereka menghadapi berbagai hingga 25 kilogram jamur per hari,
Segalanya dimulai pada awal 2018, banyak bekas gergajian yang dibuang tantangan, seperti mendapatkan dengan harga jual sekitar Rp45.000
ketika Abdul Wahab dan Misem, yang begitu saja, padahal itu manfaatnya bibit jamur tiram berkualitas dan hingga Rp50.000 per kilogram.
saat itu bekerja sebagai guru sekolah banyak," ujarnya. masalah produksi manual yang Jamur tiram ini dijual segar di pasar
menengah, mulai merenungkan Dengan tekad untuk meman memakan waktu. tradisional dan diolah menjadi produk
apa yang akan mereka lakukan faatkan limbah tersebut, Abdul Pada tahun 2022, Abdul Wahab makanan bernilai tambah seperti
setelah pensiun. Meskipun mereka Wahab mencari informasi melalui menemukan bantuan dari program kebab jamur, bakso jamur, nugget
samasama mencintai pertanian, YouTube tentang cara menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) jamur, dan jamur crispy, yang menarik
Misem tidak tahan terhadap panas limbah gergajian kayu sebagai PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur perhatian konsumen dengan variasi
matahari, sehingga mereka harus media tanam. Ia menemukan bahwa (PHKT). Dukungan ini mem bantu pilihan yang lebih luas.gsh