Page 58 - Modul Pembelajaran
P. 58
dan mikroorganisme, maupun faktor lingkungan seperti air, suhu, pH, dan kadar
oksigen, saling berinteraksi secara harmonis untuk mendukung pertumbuhan dan
produktivitas yang optimal. Keseimbangan ekosistem tambak bandeng terjadi
apabila jumlah plankton sebagai sumber makanan tetap terkontrol, limbah organik
dari pakan atau kotoran dapat diuraikan oleh mikroorganisme secara alami, serta
kualitas air tetap terjaga agar tidak menimbulkan stres atau penyakit pada biota
tambak.
Keseimbangan ekosistem tambak bandeng dapat terganggu jika pemberian
pakan berlebihan, pencemaran, atau penumpukan sedimen organik sehingga dapat
terjadi ledakan populasi plankton (blooming), menurunnya kualitas air, dan wabah
penyakit, yang pada akhirnya merugikan petani tambak. Oleh karena itu,
pengelolaan ekosistem tambak secara berkelanjutan sangat penting untuk menjaga
produktivitas sekaligus kelestarian lingkungan.
Upaya dalam menjaga keseimbangan ekosistem tambak sangatlah penting,
beberapa kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat Sidoarjo untuk
menjaga keseimbangan tersebut antara lain:
1. Tradisi Penggunaan MOL
Penggunaan Mikro Organisme Lokal
(MOL) dalam ekosistem tambak ikan
bandeng merupakan pengetahuan yang
dimiliki para petani tambak sebagai
pendekatan ramah lingkungan yang
memanfaatkan mikroba alami dari
lingkungan sekitar. Gambar 32 menunjukkan
Gambar 32. MOL
contoh MOL yang digunakan petani tambak. Sumber: Dokumentasi pribadi
Mikro Organisme Lokal (MOL) berperan penting dalam menguraikan sisa
pakan dan kotoran ikan, sehingga mencegah akumulasi bahan organik yang dapat
menurunkan kualitas air. Penggunaan MOL juga dapat meningkatkan populasi
plankton sebagai pakan alami bagi ikan bandeng, serta menekan pertumbuhan
mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit. MOL yang dibuat
45

