Page 15 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 15
Ia kerap kali terlihat, menghabiskan sela-sela waktu
istirahatnya di sekitaran masjid. Parasnya yang selalu teduh. Dan,
tentunya, senyum yang keluar dari rautnya, begitu menggetarkan
jiwa. Aku terpana olehnya.
Hari silih berganti. Siang berlabuh menjadi malam. Berhari-
hari itu pula. Pikiranku semakin runyam. Sebab, aku menjadi sering
memikirkannya.
“Argh, kenapa bisa begini,” ujarku sedikit kesal.
Perasaan yang masih semu itu. Terus saja menghantui
pikiranku. Yang kerap, membuat tidurku tak tenang.
Keesokan paginya. Aku memutuskan untuk berkenalan
dengannya. Hatiku tak tenang. Digerayapi gelisah setiap malam. Aku
menulis sebuah surat untuknya. Keberanian demi keberanian telah
aku kumpulkan sedari tengah malam. Yang buatku, tak dapat tidur
nyenyak.
Rasanya. Aku mengira, aku ini adalah gadis yang sangat lucu.
Baru pertama kalinya, aku mengirimkan surat kepada lelaki yang baru
aku temui. Lelaki yang telah mengacaukan akal pikrirku. Hanya dia,
satu-satunya lelaki yang aku kirimkan sebuah surat. Sebelumnya, aku
tak pernah melakukan hal konyol begini.
Aku lega usai mengirimkan surat tersebut. Sebuah surat yang
isinya, hanya kalimat-kalimat sapaan ringan. Pun, sepatah kata. Yang
12