Page 46 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 46
Keesokan paginya. Aku membeberkan hal ini kepada semua
sahabatku. Dengan memasang tampang yang memelas. Aku
mengharapkan bantuan besar dari mereka. Semua upaya aku
kerahkan. Hanya agar, aku bisa bertemu dengan Esok di hari yang
telah ditentukan.
Sehingga sampai matahari berada di tengah posisi semesta. Aku
masih menunggu jawaban dari mereka.
“Mau ya ? Please, bantuin aku.” Ucapku dengan raut wajah
memelas.
Dan, mereka merundingkan hal itu bersama terlebih dahulu.
Entahlah, apakah mereka mau membantuku kali ini ?
Rupanya, lagi-lagi semesta berpihak kepadaku. Seluruh
sahabatku mengiyakan tawaran itu. Mendengar keputusan mereka,
aku sangat lega. Tak ada kekhawatiran melanda hatiku lagi.
Hari itu pun tiba. Dengan beramai-ramai. Kami datang ke
kantor, untuk mengambil surat perizinan. Beruntung, uztazah yang
berjaga, memperbolehkan kami keluar. Senyum lebar hadir di
parasku. Kebahagiaan mulai memenuhi seluruh akal pikirku.
“Akhirnya, aku akan segera bertemu dengan Esok,”
gemingku di dalam hati.
Sepanjang perjalanan menuju pantai. Aku tak henti-hentinya
tersenyum. Pikiranku sudah terbang melesat tinggi. Membayangkan,
pertemuan itu. Ada juga, ketakutan yang datang melanda. Perihal,
kata apa yang harus pertama kali diucapkan, kalimat apa yang harus
42