Page 18 - E-MODUL HALOALKANA
P. 18

Secara  fisik,  haloalkana  biasanya  memiliki  titik  didih  dan  titik  leleh  yang  lebih  tinggi
               dibandingkan dengan alkananya yang setara, karena adanya interaksi dipol-dipol yang lebih

               kuat  antara molekul  haloalkana akibat polaritas  ikatan karbon-halogen.  Selain itu, densitas
               mereka juga lebih tinggi dibandingkan dengan alkananya (Jawa et al., 2020).


                   Dari  segi  kimia,  haloalkana  terkenal  karena  reaktivitasnya,  khususnya  dalam  reaksi
               substitusi nukleofilik dan eliminasi.


                   •  Dalam  reaksi  substitusi  nukleofilik,  atom  halogen  yang  terikat  pada  rantai  karbon

                       digantikan oleh nukleofil, yang merupakan spesies kimia dengan pasangan elektron
                       bebas. Reaksi ini penting dalam sintesis berbagai senyawa kimia.

                   •  Sementara itu, dalam reaksi eliminasi, atom halogen dan atom hidrogen dari karbon

                       yang  berdekatan  dihilangkan,  menghasilkan  alkena.  Reaksi  eliminasi  ini  sering
                       digunakan untuk membuat alkena dalam industri kimia.




              B. Rumus Umum Haloalkana








                                               Gambar 7. Rumus Umum Haloalkana



               Keterangan :

               X = unsur halogen, yaitu F, Cl, Br, I
               R = gugus alkil



                       Rumus tersebut berlaku pada senyawa monoalkana dan dapat ditulis sebagai R - X di

               mana  R  adalah  gugus  alkil  dan  X  merupakan  atom  halogen.  Dengan  begitu,  senyawa
               haloalkana dinamakan juga sebagai senyawa alkilhalida.











                                                             17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23