Page 38 - E-MODUL HALOALKANA
P. 38
Gambar 25. Atom C Simetris
2-butanol mempunyai 1 atom C asimetris pada atom C nomor 2, sehingga dapat
membentuk 2 buah isomer optis.Campuran rasemat terbentuk jika 2 senyawa yang sama tetapi
mempunyai perputaran yang berbeda [ke kiri (1/-) dan ke kanan (d/+)] dicampur dalam jumlah
yang sama, maka campurannya tidak menunjukkan sifat optis aktif (Arni Wiyati, 2019)
B. Sifat Fisis dan Kimia Senyawa Haloalkana
1. Sifat Fisis
Haloalkana, atau senyawa alkil halida, memiliki beberapa sifat fisis yang khas akibat
kehadiran atom halogen dalam molekulnya. Berikut adalah beberapa sifat fisis utama
haloalkana:
• Titik Didih dan Titik Leleh
Haloalkana umumnya memiliki titik didih
dan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan
dengan alkana serupa. Hal ini disebabkan
oleh adanya gaya tarik-menarik dipol-dipol
yang kuat antara molekul haloalkana, selain
gaya London (dispersi) yang ada pada
alkana.
Titik didih dan titik leleh meningkat seiring
Gambar 26. Ilustrasi lelehnya logam
dengan bertambahnya massa molekul relatif
dan ukuran atom halogen
(F < Cl < Br < I).
37