Page 41 - E-MODUL HALOALKANA
P. 41
3. Reaksi dengan Logam
Haloalkana dapat bereaksi dengan logam seperti magnesium untuk membentuk reagen
Grignard (RMgX), yang sangat berguna dalam sintesis organik. Reaksi ini biasanya
dilakukan dalam pelarut anhidrat seperti eter.
4. Reaksi Pembentukan Karbokation
Dalam kondisi tertentu, terutama dalam reaksi SN1, haloalkana dapat membentuk
karbokation sebagai intermediat. Stabilitas karbokation bergantung pada struktur
haloalkana, dengan karbokation tersier lebih stabil dibandingkan karbokation sekunder
atau primer.
5. Reaksi dengan Basa
Ketika bereaksi dengan basa kuat, haloalkana dapat menjalani reaksi eliminasi untuk
membentuk alkena (reaksi E2). Reaksi ini melibatkan penghilangan atom hidrogen dan
halogen dari karbon bersebelahan, menghasilkan ikatan rangkap dua.
6. Reaktivitas Tergantung Jenis Halogen
Reaktivitas haloalkana juga dipengaruhi oleh jenis halogen yang terikat. Iodoalkana
umumnya lebih reaktif daripada bromoalkana, kloroalkana, dan fluoroalkana, karena
ikatan karbon-iodin lebih lemah dibandingkan ikatan karbon-halogen lainnya.
C. Reaksi-Reaksi Haloalkana
1. Reaksi Subsitusi
• Subsitusi dengan suatu basa menjadi alkohol dan garam halida
Gambar 30. Reaksi Subsitusi
40