Page 70 - E-MODUL HALOALKANA
P. 70
I
Isomer : Senyawa dengan rumus molekul yang sama, tetapi susunan atom-atomnya berbeda,
seperti isomer posisi dan isomer rantai dalam senyawa haloalkana.
J
Jenis Reaksi : Berbagai proses kimia di mana senyawa haloalkana dapat terlibat, termasuk
substitusi nukleofilik, eliminasi, dan reaksi-reaksi lainnya.
K
Ketatanegaraan : Aturan untuk menentukan prioritas posisi halogen dalam sistem penamaan
senyawa haloalkana, berdasarkan nomor atom karbon terdekat.
L
Larutan Organik : Larutan yang mengandung senyawa organik, termasuk larutan senyawa
haloalkana yang digunakan dalam berbagai reaksi kimia.
M
Metil Klorida : Senyawa haloalkana dengan rumus kimia CH3Cl, digunakan dalam industri
sebagai pelarut, refrigeran, dan bahan kimia lainnya.
N
Nukleofil : Spesies kimia yang memiliki pasangan elektron yang siap berikatan dengan atom
kosong atau elektrofil dalam reaksi kimia, sering terlibat dalam substitusi nukleofilik pada
senyawa haloalkana.
O
Ototomerisme : Fenomena di mana isomer-isomer tertentu dapat berinterkonversi karena
perpindahan proton antara atom dalam molekul, dapat terjadi dalam senyawa haloalkana.
P
Pemutusan Ikatan : Reaksi kimia di mana ikatan kimia dalam molekul dipecahkan, misalnya
dalam reaksi eliminasi pada senyawa haloalkana.
Q
Quenching : Proses penambahan zat seperti air ke dalam larutan reaksi untuk menghentikan
reaksi kimia yang berlebihan, digunakan dalam beberapa reaksi kimia yang melibatkan
senyawa haloalkana.
69