Page 49 - buku-Puisi
P. 49

49






                           (F. Rahardi, “Berita Libaanon”, Sumpah WTS, 1985)




                    Pada kutipan tersebut ulangan bunyi yang ditimbulkan oleh ulangan kata, hanya terdapat

                    pada awal-awal baris, sehingga disebut sebagai sajak paruh.


                           Asonansi adalah ulangan bunyi vokal yang terdapat pada baris-baris puisi, yang


                    menimbulkan irama tertentu, sementara aliterasi adalam ulangan konsonan.


                           Asonansi, misalnya terdapat dalam kutipan berikut.

                           Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun karena angin
                    pada angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih
                    kembali menampakkan bimasakti yang jauh…
                                                 (Goenawan Mohamad, “Asmaradana,” Pariksit,1971)


                           Pada kutipan tersebut terdapat asonansi berupa ulangan bunyi i- a, e-a, u-a,  a-i,


                    berulang-ulang  sepanjang baris-baris puisi tersebut yang menimbulkan irama  sehingga

                    puisi enak dibaca.


                           Dalam kutipan tersebut juga terdapat aliterasi, terutama pada ulangan konsonan


                    d, k, p, l, n, ng, r, s yang ketika dikombinasikan dengan bunyi asonansi cenderung

                    menimbulkan irama dan suasana muram.


                           Sajak awal adalah ulangan bunyi yang terdapat pada tiap awal baris, sementara


                    sajak tengah terdapat pada tengah baris, dan sajak akhir  terdapat pada akhir baris.


                           Contoh sajak awal tersebut tampak pada kutipan berikut.


                                  Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya

                                  Tiang tanpa topang apa di atasku
                                  Tiang tanpa akhir tanda duka lukaku

                                  Tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54