Page 20 - Tabloid Sinar Tani Edisi 4024
P. 20

20                         E-paper Edisi 31 Januari - 6 Februari 2024  |  No. 4024 Tahun LIV                A GRI w ISA t A



          Soto Sawah



          Berwisata Kuliner





          Sambil Belajar Bertani Organik







          Bagi Zainal Arifin Spt, pertanian organik sudah
          menjadi bagian dalam  kehidupannya.  Lewat
          pertanian organik, pria yang akrab disapa Zainal ini
          sukses membangun usaha Agrowisata Soto Sawah,
          juga menularkan pertanian  ramah lingkungan
          kepada warga sekitar.
       B            agi   pelancong    atau   Klinik   Bersalin  kurang    maju,

                                                 Setelah berjalan 5 tahun, rupanya
                    wisatawan yang tengah
                                              sehingga ia pun mengubah menjadi
                    berkunjung ke Semarang
                                              Sekolah TK dan SD. Bangunan
                    dan sekitarnya, kiranya
                    perlu
                             menyempatkan
                    diri untuk mampir ke
                                              tergusur bangunan baru. Kegagalan
          Warung makan Soto Sawah yang        klinik  dirombak  dan  kolam  pancing
                                              dalam usaha pemancingan dan
          menjadi destinasi agrowisata di     klinik bersalin tidak membuatnya
          pinggiran Kota Semarang. Lahan      menyerah. Ia pun melirik usaha
          sawah seluas 6.000 meter persegi    rumah makan soto.
          ditata sedemikian rupa, sehingga       Ternyata   jalan  usaha   Arifin
          pengunjung dapat menikmati kuliner   memang menjadi ‘pedagang’ soto.
          dalam suasana sawah di perdesaan.   Pelan tapi pasti warung sotonya
            Awalnya    Arifin  membangun      kian dilirik konsumen. Melihat animo
          usaha Soto Sawah ini bukan tanpa    pembeli yang semakin banyak,
          aral rintangan. Bersama istri tercinta   Arifin pun memindahkan warung
          Tutik Pujiati, ia mulai melirik bisnis   sotonya    ke  depan  rumah.  “Karena
          kuliner berjualan soto dan jajanan di   bebetulan lokasi  nempel  dengan
          kantin sekolah setelah beberapa kali   sawah, saya kasih nama Soto Sawah
          gagal membangun usaha.              Mbak Tutik,” tambahnya.
            Sebagai anak muda yang lebih
          suka mandiri, selepas lulus  kuliah    Bertani Padi Organik
          tahun  2002    dan  meraih  titel      Selain membuka usaha soto,
          Sarjana Peternakan dari Universitas   pada tahun 2017 Arifin bersama        Sampai     akhirnya   Penyuluh    sendiri,  Arifin masih  harus  membeli
          Diponegoro  (Undip),  Arifin  ternyata   28  petani  tetangga  mendirikan  Pertanian BPP Mijen dan Petugas    beras    organik  dari   kelompok
          hanya beberapa bulan saja bekerja   Kelompok  Tani    Ayem  Tenang  yang   Dinas  Pertanian  Kota  Semarang   tani    disekitarnya.  Konsep  pertanian
          di sebuah perusahaan pengalengan    berfokus pada  usaha  tani  padi     mengajak untuk pengendalian tikus    organik juga dilakukan Kelompok
          ikan di Jepara.                     sawah.   Diakui,  tantangan  berat   dengan musuh alami yakni Burung      Tani    Ayem     Tenang    dengan
            Tidak    ingin    berlama-lama    petani padi adalah serangan hama     Hantu atau Tyto Alba. Arifin kemudian   memanfaatkan limbah kulit jeruk,
          nganggur,   Arifin   memutuskan     tikus yang menyebabkan beberapa      belajar di Tlogoweru, Kabupaten      potongan umbi dan daun bawang
          membuka usaha sendiri berupa        musim tanam mengalami gagal          Demak dan di Banyubiru, Kabupaten    merah dari dapur warung untuk
          Kolam    Pemancingan      lengkap   panen. “Segala usaha pengendalian    Semarang cara mengatasi hama         pestisida nabati dan pupuk.
          dengan  warung  ikan  bakar  di  desa   tikus sudah dijalankan. Gropyokan   tikus.                               Tanpa sengaja pengunjung juga
          Tambangan, Mijen Kota Semarang.     tikus masal bersama petani dibantu      “Mula-mula kami mendapat 10       belajar tentang pertanian organik. Di
          Lokasi usaha mengambil sebagian     aparat Babinsa, umpan beracun,       pasang Tyto Alba, 6 pasang beli      lokasi sekitar warungnya, ia membuat
          lahan  Klinik Bersalin  milik keluarga,   pengemposan, tapi serangan tikus-  dan 4 pasang bantuan dari Dinas   dekorasi alam dari vertikultur selada
          ditempat  Arifin  diserahi  untuk   tikus tetap meraja lela,” ujarnya.   Pertanian,” ungkapnya. Penanganan    dan  daun  bawang,    ada  refugia
          mengelola.                                                               hama tikus dengan musuh alami        disepanjang  tepi  sawah,    rumah-
                                                                                   ternyata membuahkan hasil. Dengan    rumahan rubuha, tabulampot , juga
                                                                                   menggunakan burung Tyto Alba         tanaman cabai dalam polybag.
                                                                                   serangan  tikus  dapat  diatasi.  Kini   “Pengunjung sangat suka berselfi
                                                                                   populasi Tyto Alba milik kelompok    ria dengan latar belakang dekorasi
                                                                                   tani mencapaia 60 pasang.            alam    pertanian  tersebut.  Uniknya
                                                                                      Disela kesibukannya mengurus      beberapa patung  tyto alba juga
                                                                                   warung soto, ternyata Arifin yang    dipasang di depan dan ditengah
                                                                                   juga merupakan seorang Ketua RT,     warung makan, burung Tyto Alba ini
                                                                                   namun tidak melupakan kegiatannya    memang menjadi ikon warung yang
                                                                                   sebagai petani. Baginya, menaman     selalu laris manis ini,” ujarnya.
                                                                                   padi di sawah bukan hanya sebagai       Indah Kartika Dewi dan Bayu
                                                                                   sebuah profesi, melainkan juga       Nurcahyo,    Penyuluh    Pertanian
                                                                                   memberikan kesenangan tersendiri.    BPP  Mijen,  rutin    berkunjung  ke
                                                                                      Tidak hanya itu, Arifin mengajak   rumah Arifin, yang digunakan juga
                                                                                   10 orang anggota Poktan bertanam     sebagai sekretariat Kelompok Tani
                                                                                   padi organik. Seluruh produksi beras   Ayem Tenang. Kelompok Tani ini
                                                                                   organik yang dihasilkan dibeli sendiri   menurut Indah, sangat responsif
                                                                                   dengan harga Rp 3.000- 4.000 lebih   terhadap inovasi  baru  dan  kegiatan
                                                                                   tinggi harga beras non organik. Beras   BPP maupun Dinas Pertanian Kota
                                                                                   organik tersebut menjadi menu        Semarang, sehingga kemajuan di
                                                                                   nasi  yang  disajikan  di    Soto  Sawah   kelompok ini terlihat nyata. Bahkan
                                                                                   Mbak Tutik yang setiap bulannya      Kelompok     Tani  Ayem    Tenang
                                                                                   membutuhkan kurang lebih 1 ton       sudah  beberapa kali  mendapat
                                                                                   beras organik.                       penghargaan dari Pemkot Semarang.
                                                                                      Belum cukup dari kelompok                               Djoko w/Yul
   15   16   17   18   19   20