Page 18 - Tabloid Sinar Tani Edisi 4024
P. 18
18 E-paper Edisi 31 Januari - 6 Februari 2024 | No. 4024 Tahun LIV T ANI SU K S e S
Imas Wartisih,
Merawat Sayuran
Seperti Anak Sendiri
Imas Wartisih, petani milenial dari Ciwidey, ia berusaha mencapai
Kabupaten Bandung, mengukir kisah sukses produksi yang meme-
dengan merawat dua hektar lahan pertanian nuhi standar pasar.
Imas,
Menurut
hortikultura, menanam baby buncis, sawi putih, tanaman sayur
dan tomat meskipun berlatar belakang sebagai organik memberikan
perawat. keuntungan langsung
baik bagi konsumen maupun
petani. “Selain menyehatkan bagi
erawal dari motivasi hortikultura di lahan 2 hektar dengan konsumen, keuntungan bagi petani
membantu suaminya tanaman baby buncis, sawi putih, dan juga terasa ketika harga yang
di agribisnis pertanian, tomat yang disewa dari perkebunan diterima melebihi biaya produksi,
Imas merasa nyaman di Ciwidey. Keputusannya menyewa memberikan jaminan keuntungan
dan senang menjadi lahan tidak hanya untuk efisiensi bagi para petani,” ujar Imas.
Bpetani. Dalam enam biaya modal, tetapi juga untuk Imas saat ini secara langsung
tahun terjun ke dunia pertanian, membangun kolaborasi yang erat memasarkan hasil pertaniannya membuktikan keberhasilannya
meskipun berlatar belakang antara pelaku pertanian. kepada perusahaan, distributor sebagai seorang petani. Selain
pendidikan keperawatan, Imas “Selain menghemat biaya, saya sayuran, hotel, dan bahkan langsung meraih keuntungan, pekerjaannya
membuktikan bahwa rolenya juga ingin terlibat dalam kolaborasi, ke konsumen melalui platform online. sebagai petani juga memberikan
sebagai petani bisa memberikan sesuai dengan tren saat ini. Bahkan, Untuk memenuhi permintaan pasar, kebahagiaan dan berfungsi sebagai
manfaat luas dan potensi profit besar. mungkin ke depan saya akan Imas bekerja sama dengan beberapa bentuk “self healing” bagi dirinya.
“Sebagai perawat, saya merawat menggabungkan sektor pertanian mitra tani yang tersebar di berbagai “Saya sangat bangga menjadi
orang sakit, tapi sebagai petani, saya dan peternakan dalam pertanian wilayah Kabupaten Bandung. seorang perempuan yang mau ikut
bisa memberikan manfaat kepada terpadu,” ungkap Imas. Meski awalnya diremehkan oleh terjun ke pertanian, karena yang saya
lebih banyak orang, khususnya Imas menerapkan sistem pe- keluarga dan rekan semasa kuliahnya rasakan ya disamping mendapat
dalam penyediaan sumber pangan mupukan dengan menggunakan saat memilih bertani, kini bangga keuntungan saya juga merasakan self
di Indonesia,” ungkap Imas. pupuk organik pada pertaniannya. dengan perjalanan kerasnya. Dengan healing saya gitukan,” ungkapnya.
Imas mengelola pertanian Dengan melakukan perawatan rutin, dedikasi dan tanpa rasa malu, Imas Nattasya/gesha
E-paper Sinartani sudah berjalan selama 2 tahun dan
memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan
dengan Sinartani versi cetak. E-paper Sinartani terbit tiap
minggu, 48 kali setahun, terdiri dari 20-24 halaman sekali
terbit. Informasinya mencakup issue-issue yang lebih
melebar, selain pertanian juga mencakup informasi umum
dan humaniora.
Sampai saat ini e-Paper Sinartani masih didistribusi kan
secara gratis ke semua penyuluh. Kini, waktunya E-Paper
yang sudah dikenal oleh penyuluh dan petani itu mulai
dijual secara komersil dengan harga yang teramat murah,
yaitu Rp 1.500/edisi atau Rp 72.000/tahun.
Mudah-mudahan upaya ini merupakan sinergi yang
baik antara pembaca dengan penerbit Sinartani yang tidak
henti-hentinya berupaya meningkatkan kualitas Sinartani
agar lebih bermanfaat dan sekaligus memberi bahan
bacaan yang baik bagi pembacanya.
Para pembaca yang ingin berlangganan dipersilahkan
mengirimkan nama dan nomor HP-nya, melalui WhatsApp
ke Sdr Wawan (081216304232) serta mentransfer biaya
tahunan sebesar Rp 72.000 ke Rekening Sinartani: Bank
Mandiri Cab. Ragunan No. 127.0096.016.413