Page 186 - Antologi Inspiring Lecturer by Paragon
P. 186

Inspiring Lecturer
            Paragon
                   “Teknologi  seharusnya  tidak  menjadi  kekuatan  determinan

            yang  menjadikan  manusia  sebagai  korban.  Dasar  akal  budinya

            menjadi  tumpul  ketika  teknologi  jadi  kekuatan  determinan.  Bukan
            kita yang mengendalikan alat, tetapi alat ini yang mengendalikan kita.

            Lepas HP sebentar saja, timbul kepanikan,” ini contoh kecil saja.

                   Herbert  Marcuse  pada  tahun  1964  menulis  buku  One-
            Dmensional Man yang menjabarkan tentang kecanggihan teknologi

            membuat  dimensi  kemanusiaan  tereduksi.  “Akal  budi,  rasa,  akal
            pikiran,  menjadi  terhegemoni  dengan  teknologi.”  Alvin  Toffler

            mengenalkan  istilah  ‘the  modular  man’,  yang  menjebak  manusia
            untuk berperilaku dan berpikir layaknya robot dengan nalar teknis dan

            instrumental. Teknologi, mengutip Edmund Carpenter, teknoligi juga

            telah membunuh manusia secara budaya, melahirkan manusia yang
            technetronic   etnocide.   “Rasa    menjadi    hilang.   Nilai-nilai

            komunalitasnya tergerus,”.
                   penulis  berharap  proses  Pendidikan  yang  ada  di  Indonesia

            masuk ke area “Pendidikn holistik dengan ketuhanan sebagai basic,”
            sehingga  dari  Rahim  pendidik  yang  kesehatannya  paripurna

            melahirkan  peserta  didik  yang  utuh  dan  tidak  tercerabut  dari  akar

            budayanya.
                   Dalam pidato Kiai Ahmad Dahlan berjudul “Kesatuan Hidup

            Manusia”,  disebutkan,  “Setinggi-tingginya  pendidikan  akal  ialah

            pendidikan  dengan  ilmu  mantiq  (salah  satu  cabang  Filsafat)  ialah
            suatu ilmu yang membicarakan sesuatu yang cocok dengan kenyataan

            sesuatu itu.”sistem pendidikan Muhammadiyah ikut membangkitkan
            etos tersebut. “pendidik harus mampu menerjemahkannya  dalam



                                                                             182
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191