Page 331 - Antologi Inspiring Lecturer by Paragon
P. 331

Inspiring Lecturer
                                                         Paragon
               dengan proses dididik. Bagaimana kita belajar mengenali rasa lapar, dan

               makan  adalah  jawabannya.  Pun  juga  kita  mengenali  orang  tua  dan

               bagaimana  kita  diajari  untuk  bersikap  kepada  orang  tua,  yang  mana
               kesemuanya  itu  adalah  pendidikan.  Namun,  kenyataannya  pendidikan

               kerap diartikan sebagai kegiatan formal, dilakukan di sekolah, memakan
               seragam.  Oke,  tidak  salah  memang  tapi  menjadi  sebuah  asosiasi.  Perlu

               bertahun-tahun  pada  psikolog  pendidikan  dan  pegiat  pendidikan

               menyuarakan bahwa pendidikan itu dimulai dari rumah. Sehingga proses
               belajar  mengajar  dimulai  dari  keluarga,  orang  tua  kepada  anaknya.  Ini

               yang idealnya dipahami oleh masyarakat Indonesia. Potret lainnya yang
               juga  menarik  saya  untuk  menganalisa  dunia  pendidikan  adalah  masih

               ‘eksklusif’ nya bersekolah. Tidak semua masyarakat pada usia produktif

               mendapatkan kesempatan dan haknya dengan pendidikan formal. Masih
               ingin potret lainnya yang membuat saya lebih miris? Melihat remaja yang

               sehat,  gagah,  cakep,  membawa-bawa  karung  dan  gancu  mencari
               rongsokan, atau menepuk-nepukkan tangannya di angkot, mengamen.

                      Melesatnya kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat juga
               turut  menimbulkan  keprihatinan  saya  terhadap  yang  katanya  generasi

               penerus bangsa ini.  Prihatin karena ada sisi yang hilang dalam diri mereka

               terhadap lingkungan sekitarnya. Sensitivitas. Sentuhan. Kasih. Mereka tau
               (dari media social) sensitivitas social itu dilakukan dengan memberikan

               bantuan,  terus  diabadikan,  diunggah,  maka  dirinya  merngklaim  punya
               kepekaan  social.  Terus  tolak  ukurnya  semakin  banyak  jumlah

               bantuan/sumbangannya maka semakin mengukuhkan dirinya bahwa dia

               dermawan.  Oke…saya  dian  dan  mencerna  karena  konsep  ini  berbeda
               dengan konsep yang saya tau ketika remaja. Beramal itu diam-diam,



               325 | P a g
               e
   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336