Page 31 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 31
Inspiring Lecturer Paragon
sebuah batu dilempar ke atas, itu saja yang diulang-ulang dari zaman
dahulu hingga sekarang. Mungkin kata batu bisa diganti dengan
sebuah iphone, barangkali contoh tersebut lebih menarik untuk
didengar oleh anak didik sehingga menimbulkan semangat dalam
pembelajaran.
Dalam kaitannya dengan bidang pendidikan, mahalnya harga
buku juga seringkali menjadi persoalan. Persoalan ini hampir selalu
muncul saat tahun ajaran baru atau awal semester. Satu buku dengan
format dan kertas cukup baik umumnya berharga di atas Rp 50
ribu/mata pelajaran. Jika buku tersebut sebagian halamannya dicetak
berwarna maka harganya dapat mencapai di atas Rp 100 ribu. Apalagi
jumlah buku yang harus dibeli ada beberapa mata pelajaran. Agar
masyarakat umum mampu membeli buku pelajaran, maka muncul
beberapa penerbit yang mencetak buku harga murah. Namun, jenis
kertas dan kualitas cetakan sangat rendah, jumlah halaman buku
sangat sedikit, informasi yang diampaikan sangat sedikit, ilustrasi
sangat kurang, dan sebagainya. Semua faktor ini menyebabkan minat
baca siswa sangat rendah. Padahal salah satu yang penting dengan
keberadaan buku adalah adanya minat yang tinggi pada siswa untuk
membaca buku tersebut. Siswa akan tertarik membaca buku jika
formatnya indah, ilustrasinya menarik, dan berwarna penuh. Namun,
jika masih menggunakan konsep buku konvensional maka sangat
mustahil membuat buku dengan kriteria tersebut namun harga sangat
murah.
Memang sudah ada usaha untuk membuat buku dengan harga
murah dan penampilan menarik yaitu dalam bentuk e-book maupun
19

