Page 13 - majalah kelompok 3_120422 NEW
P. 13
PRESTASI
Menulis Bukan Sekadar Hobi, Tapi Wujud
Pengabdian
B bahwa menulis berita menuntut efisiensi
agi sebagian orang, menulis
mungkin hanya sebatas hobi atau
kata. “Yang membaca berita itu bukan satu
sarana ekspresi. Namun, bagi
jelas, padat, dan tidak bertele-tele.”
Marshanda, mahasiswa jurusan Jurnalistik atau dua orang saja, tapi publik. Jadi harus
di UIN Raden Fatah Palembang, menulis
adalah bentuk pengabdian, perjuangan, Kemenangan dalam lomba penulisan berita
sekaligus pembuktian diri. Ketertarikannya pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa
pada dunia tulis-menulis dimulai sejak tingkat fakultas baru-baru ini menjadi
awal kuliah, saat ia resmi menjadi bagian momen yang sangat berkesan baginya.
dari jurusan Jurnalistik. Ketertarikan itu “Saya baca ulang tulisan saya lebih dari
semakin kuat ketika ia bergabung dengan lima kali sebelum dikirimkan. Saya ingin
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) memberikan yang terbaik,” ungkapnya
Ukhuwah. Di sanalah ia mulai menyelami penuh semangat. Usahanya tidak sia-sia. Ia
dunia jurnalistik secara nyata. keluar sebagai juara dan tulisannya
diterbitkan di media Sriwijaya.
“Awalnya
karena jurusan Tak hanya Najwa
dan Shihab yang menjadi
inspirasinya,
tetapi
organisasi.
Tapi lama- semua jurnalis yang
lama menulis berjuang menyuarakan
itu jadi bagian kebenaran dan suara
dari diri saya,” ujarnya. rakyat, baginya adalah
teladan. “Siapa pun dia, selama ia
Keinginannya untuk membuktikan memperjuangkan suara masyarakat
kompetensi sebagai jurnalis muda menjadi sebagai wartawan, itu sudah menjadi
salah satu alasan utama mengikuti inspirasi bagi saya,” tegasnya.
berbagai lomba penulisan berita. Baginya,
ilmu tidak boleh berhenti di bangku kuliah. Ia berpesan kepada teman-teman sejurusan
“Saya ingin menantang diri saya. Kalau maupun siapa pun yang ingin mulai
ilmu yang saya pelajari hanya didiamkan, menulis agar tidak ragu. “Melalui tulisan,
tidak akan berkembang. Maka ikut lomba kita bisa mengungkapkan isi hati dan
jadi cara saya menguji ilmu yang saya pikiran. Tulisan adalah sahabat terbaik
miliki,” tambahnya. yang memahami diri kita,” katanya dengan
tulus.
Namun, jalan untuk sampai pada
kemenangan tidak selalu mulus. Ia Belajar dari berbagai pengalaman lomba
mengakui, tantangan terbesar dalam yang pernah ia ikuti, termasuk kegagalan,
menulis berita adalah bagaimana ia bertekad untuk terus melangkah ke
menyampaikan informasi dengan bahasa jenjang yang lebih tinggi, bahkan hingga
yang efektif, tidak ambigu, dan tetap tingkat nasional dan internasional. “Gagal
mudah dipahami khalayak luas. Ia belajar
KOLASI | JULI 2025 13

