Page 223 - My FlipBook
P. 223
Isu-Isu Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal
termasuk golonganku; dan barang siapa yang tidak mengamalkan
sunnahku, maka dia bukan termasuk golonganku.
2. Ghuluw yang bekaitan dengan penghakiman atas orang lain.
Perkara ini seperti yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok yang
memuji dengan cara berlebihan atau terlalu keras dalam mencela orang lain.
Dengan cara itu maka terjadilah pensifatan (labelisasi) terhadap seseorang atau
golongan tertentu dengan sifat yang tidak semestinya, seperti pernyataan bahwa
seseorang sebagai nabi, wali atau tuduhan bahwa si fulan atau kelompok ini dan
itu kafir, fasiq, dan sesat. Pemberian sifat yang tidak semestinya (pengkultusan)
dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan ghuluw yang mengantarkan
seseorang pada perbuatan dosa dan kemusyrikan. Perilaku umat Nasrani dalam
pengkultusan terhadap Nabi Isa As sebagai Allah atau putra Allah telah
mengantarkan mereka kedalam perbuatan syirik yang menyesatkan. Pengkultusan
syiah terhadap Ali bin Abi Thalib, Ahmadiyah terhadap Mirza Ghulam Ahmad
juga telah membawa mereka ke perbuatan ghuluw yang merusak akidah.
Perbuatan yang termasuk ghuluw diantaranya menghakimi seseorang dengan
sebutan kafir, sesat dan yang serupa.Seorang Muslim yang berpegang pada prinsip
manhaj al-washatiyah hendaknya berhati-hati, dan penuh perhitungan dalam
masalah ini. Rasulullah mengingatkan hal ini dalam hadist berikut:
م
م
م
َّ
َّ
َّ
لبه تساو ان تلاص ىلص نم ،لسو يم لع َّ للَّا ىلص َّ للَّا ل لوسر م لاهم لاق كلام م نب م سنمأ نع
ْ
م م م
م م
م
ْ م
م
م ْ
م
ل م
م ْ م م م م ْ م ل
م م مْ م
م
م
م
م
م م
مم
م مم
م
َّ
م
ت . َّ مذ قي َّ للَّا اورف م ل تَّ لاف لوسر َّ مذو َّ للَّا َّ مذ م ل يذلا ،لسمْ لا كلم ذف ان تحيبذ لكمأو ان تم ل بق م
م م
ْ مم
ل
م م ممم
مم ْ
ل ل
ل
م
م م
ل م
م
ل ْ ل
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata,” Rasulullah SAW
bersabda, ‘Barangsiapa yang shalat seperti shalat kami, mengahadap
kiblat kami dan makan sembelihan kami, maka dia seorang muslim yang
211