Page 336 - My FlipBook
P. 336
Bagian Ketiga
م
تنك اذإ : لوهيو ، عدب رجفلا ةلاص قي تونهلا َّ نأ ىري الل حْر دحْأ ماملا ناك دهف
ْ
م لل
ل
م
م
م
مم
، ملكلا را تَا ل جأ نم كلذ ل ك ، ئاعر ىلع نمأو ، تون ق ىلع عباتف تنهي مامإ فْ لخ
لل
ل ُْ
ْ
ل
م م
م
. ضعبل انِعب هارك مدعو ،بولهلا قافتاو
“Imam Ahmad Rahimahullah berpendapat bahwa qunut dalam shalat fajar
(subuh) adalah bid’ah. Dia mengatakan: “Jika aku shalat di belakang imam
yang berqunut, maka aku akan mengikuti qunutnya itu, dan aku aminkan
doanya, semua ini lantaran demi menyatukan kalimat, melekatkan hati, dan
menghilangkan kebencian antara satu dengan yang lainnya.” 246
Imam Sufyan Ats Tsauri Radhiallahu ‘Anhu, sebagaimana dikutip
Imam At Tirmidzi sebagai berikut:
م م
م
م
نسحف تنه ي م لَ نإو نسحف م رجفْ لا قي تن ق نإ يروَّ ثلا نايفس لا ق م م
ْ
ْ م
م مم ْ ُْ
م
ٌ م م ْ لْ
م
ل ْ
م ْ
م ل
م ٌ م م
ْ
“Berkata Sufyan Ats Tsauri: “Jika berqunut pada shalat subuh, maka itu
bagus, dan jika tidak berqunut itu juga bagus.” 247
G. Penutup
1. Faktor penyebab ikhtilaf dalam masalah furu’.dapat berupa perbedaan
qira’at, perbedaan penalaran atau menetapkan dan menilai suatu hadis,
lafadz Alqur’an yang bermakna ganda, adanya sejumlah nas yang saling
bertentangan (ta’arudh) dan Adanya kasus-kasus tertentu yang tidak ada
nas-nya secara sarih..
2. Ikhtilaf yang telah terjadi di kalangan umat terdahulu merupakan bagian
dari kenyataan alamiyah hidup ini. Oleh karenanya untuk dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan umat, ikhtilaf harus memiliki
ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1.) Jika niatnya jujur.orang yang
246 Ibnu ‘Utsaimin, Syarhul Mumti’, 4/25. Mawqi’ Ruh Al Islam
247 Sunan At Tirmidzi, keterangan hadits No. 401
324