Page 385 - My FlipBook
P. 385

Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer


                                       Liberalisasi Pemikiran

                                                                 
                                    Sebagai Tantangan Dakwah
                                    Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi, PhD


                   Muhammadiyah sebagai suatu organisasi yang mulanya bergerak dalam bidang sosial
           kini  diwarnai  oleh  tumbuh  berkembangnya  lembaga  sekolah  dan  universitas.  Dengan
           berkembangnya  beberapa  universitas  di  kota-kota  besar,  Muhammadiyah  semakin
           menunjukkan  jati  dirinya  bukan  hanya  gerakan  social  biasa,  tapi  sebagai  gerakan
           pembangunan  peradaban.  Sebab  asas  peradaban  Islam  adalah  ilmu  pengetahuan  dan
           universitas berperan bersar dalam membangun ilmu pengetahuan yang kemudian berkembang
           menjadi sistim-sistim kehidupan. Namun, tantangan gerakan ini cukup besar, sebesar amal
           yang  telah  dilaksanakannya.  Secara  umum  tantangan  Muhammadiyah  sebagai  lembaga
           dakwah  dan  pengembangan  peradaban  sekurangnya  ada  dua:  internal  dan  eksternal.
           Tantangan internal yang berupa kejumudan, fanatisme, taqlid, bidah khurafat dan sebagainya
           telah diselesaikan dengan baik meskipun perlu terus dilakukan, namun tantangan yang lebih
           besar lagi adalah menentukan arah pengembangan ilmu pengetahuan Islam di lingkungan
           Muhammadiyah  melalui  universitasnya  agar  sejalan  dengan  program  pengembangan
           peradaban Islam. Termasuk dalam hal ini adalah mekanisme disseminasi ilmu pengetahuan
           dari elit social kepada masyarakat awam. Sedangkan tantangan eksternalnya adalah tantangan
           bagi  solusi  tantangan  internal  tersebut,  yaitu  tantangan  pemikiran  yang  menghadang
           pembenahan arah pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu tantangan internal tidak
           dapat diselesaikan secara seporadis dan karena itu perlu ditangani secara simultan dengan
           tantangan eksternal. Makalah ini membahas tantangan eksternal di lingkungan Muhamadiyah
           yang berupa liberalisasi pemikiran yang akhir-akhir ini menerpa hampir seluruh organisasi
           Islam.


           I. Pintu-pintu Liberalisasi

                   Liberalisasi sebenarnya bukan gerakan baru di Barat, tapi intensitasnya
           baru dirasakan umat Islam setelah peristiwa dramatis 11 september 2001. Dan
           banyak  pintu-pintu  yang  digunakan  untuk  meliberalkan  pemikiran  keagamaan
           umat  Islam.  Gerakan  yang  selama  ini  dirasakan  umat  Islam  adalah  program
           globalisasi,  modernisasi,  dan  westernisasi  yang  tidak  hanya  diarahkan  kepada
           umat Islam tapi juga kepada bangsa-bangsa dan peradaban lain.  Namun, yang
           lebih kongkrit dari itu adalah gerakan 1) Missionarisme 2) oritentalisme dan 3)

              Makalah  disampaikan  pada  Rapat  Kerja  Nasional  (Rakernas)  Majelis  Tabligh  dan  Dakwah
           Khusus, PP.Muhammadiyh, di Gedung LPMP, Semarang, 21 Februari 2009.



                                                                                       373
   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390