Page 145 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 145

j.  menciptakan  kondisi  yang  kondusif  bagi  pemilih  untuk
                        menggunakan hak pilihnya atau memberikan suaranya; dan
                     k.  memastikan  ketersediaan  sarana  dan  prasarana  pendukung  bagi
                        pemilih yang membutuhkan perlakuan khusus dalam menggunakan
                        dan menyampaikan hak pilihnya.

                 13.  Dalam  melaksanakan  prinsip  Aksesibilitas,  Penyelenggara  Pemilu
                                            14
                     bersikap dan bertindak:
                     a.  menyampaikan  informasi  Pemilu  kepada  penyandang  disabilitas
                        sesuai kebutuhan;
                     b. memastikan  ketersediaan  sarana  dan  prasarana  pendukung  bagi
                        penyandang disabilitas untuk menggunakan hak pilihnya;
                     c.  memastikan  penyandang  disabilitas  yang  memenuhi  syarat
                        mempunyai kesempatan yang sama sebagai Pemilih, sebagai calon
                        Anggota  DPR,  sebagai  calon  Anggota  DPD,  sebagai  calon
                        Presiden/Wakil Presiden, sebagai calon Anggota DPRD, dan sebagai
                        Penyelenggara Pemilu.


              E.  Komisi Pemilihan Umum (KPU)


                 Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik  Indonesia  tahun  1945  (UUD  RI
                 1945) pasal 22 E menyebut, “Pemilihan Umum diselenggarakan oleh Komisi
                 Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri”. Perumusan
                 mengenai bentuk “Komisi Pemilihan Umum” yang bersifat nasional, tetap
                 dan mandiri sebagaimana disebut pasal 22 E UUD RI 1945, pertama kali
                 didefenisikan secara tegas dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003
                 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD pasal 15 ayat (1) yang menyatakan,
                 “Pemilu  diselenggarakan  oleh  KPU  yang  bersifat  nasional,  tetap  dan
                 mandiri”. Penyebutan dan pengaturan tentang KPU yang bersifat nasional,
                 tetap dan mandiri kemudian tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22
                 Tahun  2007  tentang  Penyelenggara  Pemilu,  Undang-Undang  Nomor  15
                 tahun  2011  tentang  Penyelenggara  Pemilu  dan  terakhir  dalam  Undang-
                 Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.



              14
                  Pasal 20, Peraturan DKPP No. 2 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku
                 Penyelenggara Pemilu


                                               BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU     129
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150