Page 146 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 146

Sifat “nasional” dimaksudkan bahwa KPU sebagai penyelenggara mencakup
           seluruh  wilayah  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia.      15   Struktur
           kelembagaan  KPU  bersifat  nasional.  Di  tingkat  nasional,  terdapat  KPU
           Republik Indonesia (KPU RI) yang berkedudukan di Jakarta selaku Ibukota
           Negara Republik Indonesia. Selanjutnya sesuai dengan jumlah provinsi yang
           ada, KPU juga memiliki kantor di setiap provinsi di wilayah negara Republik
           Indonesia. Masing-masing KPU Provinsi berkedudukan di ibukota provinsi.
           Juga  terdapat  KPU  Kabupaten/Kota  di  setiap  Kabupaten/Kota  di  seluruh
           wilayah  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia.  Walaupun  Provinsi  Aceh
           menyebutkan  organisasi  LPP  nya  berbeda,  yakni  Komisi  Independen
           Pemilihan (KIP), namun KIP Aceh merupakan bagian dari hirarki struktur
           KPU secara nasional (Lihat Sub Bab Penyelenggara Pemilu di Aceh).

           Sesuai tahapan pemilu dan pilkada, jajaran KPU juga dibentuk secara ad hoc
           di  tingkat  kecamatan  (Panitia  Pemilihan  Kecamatan/PPK),  di  tingkat
           Desa/Kelurahan (Panitia Pemungutan Suara/PPS) dan yang terkecil berupa
           Kelompok  Penyelenggara  Pemungutan  Suara  (KPPS)  di  tingkat  Tempat
           Pemungutan Suara (TPS) sebagai ujung tombak perpanjangan tangan KPU
           saat hari pemungutan suara.

           Sifat  “tetap”  dimaksudkan  bahwa  KPU  sebagai  lembaga  menjalankan
           tugasnya  secara  berkesinambungan,  meskipun  keanggotaannya  dibatasi
                                        16
           oleh  masa  jabatan  tertentu.  KPU  melaksanakan tugasnya  secara terus-
           menerus,  berkesinambungan  dan  tidak  hanya  berlaku  di  suatu  saat
           tertentu.  Dalam  melaksanakan  amanah  Undang-Undang  mengenai  sifat
           tetap ini, KPU menerapkannya dengan dua cara yang berbeda dalam hal
           kegiatan dan dalam hal sumber daya manusia. Dalam hal kegiatan sesuai
           fungsinya,  KPU  menjalankan  tugas  penyelenggaranya  secara  terus-
           menerus.  Rangkaian  tugas  dimaksud  meliputi  kegiatan-kegiatan  yang
           terbagi dalam tiga periode waktu, yakni periode pra-pemilu, periode-pemilu
           dan  periode  pasca-pemilu  seperti  yang  dijelaskan  dalam  bab  5  tentang
           tahapan pemilu. Pada masing-masing periode ini, KPU memiliki sejumlah
           tugas pokok dan fungsi yang dijalankan, baik di tingkat pusat maupun di
           tingkat daerah. Adapun dalam hal sumber daya manusia, penyelenggara
           pemilu terbagi ke dalam kategori Anggota KPU dan staf Sekretariat KPU.


        15
             Penjelasan Umum, Undang-Undang  Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD dan
           Undang-Undang  Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu
        16    ibid
    130     BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151