Page 39 - E-MODUL KIMIA MATERI REAKSI REDOKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN
P. 39
d. Reaksi kemudian ditulis ulang dengan koefisien baru, kemudian hitung
muatan ion kiri dan kanan
2-
-
2+
2MnO 4 (aq) + 5C 2O 4 (aq) → 2Mn (aq) + 10CO 2(g) (asam)
2(-1) + 5(-2) 2(+2) + 10(0)
Dari perhitungan di atas, muatan kanan = - 12 dan muatan kiri = +4
+
e. Samakan muatan kiri dan kanan dengan menambahakan ion H atau OH -
dengan aturan :
+
- Suasana asam : ion H ditambahkan pada muatan kecil
-
- Suasana basa : ion OH ditambahkan pada muatan besar
2+
2-
-
+
2MnO 4 (aq) + 5C 2O 4 (aq) + 16H → 2Mn (aq) + 10CO 2(g) (asam)
2(-1) + 5(-2) 2(+2) + 10(0)
f. Setelah muatan kiri = kanan, setarakan jumlah H dengan menambahkan
H 2O di tempat yang kekurangan
- 2- + 2+
2MnO 4 (aq) + 5C 2O 4 (aq) + 16H → 2Mn (aq) + 10CO 2(g) + 8H 2O(l)
g. Jumlah O ternyata sudah setara, dengan demikian reaksi tersebut sudah
setara.
Penggunaan Konsep Biloks dalam Penentuan Reaksi Redoks
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi
2. Jika dalam suatu reaksi terlihat suatu unsur (bilangan oksidasi nol) baik sebagai
pereaksi maupun hasil reaksi, maka boleh dipastikan bahwa itu adalah reaksi
redoks
3. Jika dalam suatu reaksi tidak terdapat perubahan bilangan oksidasi (semua atom
memiliki bilangan oksidasi tetap), maka reaksi itu bukan reaksi redoks.
Contoh:
H 2SO 4 + 2NaOH → Na 2SO 4 + 2H 2O
Reaksi tersebut bukan reaksi redoks karena
…………………………………………………………… yaitu H tetap +1, S tetap
+6, O tetap -2, dan Na tetap +1
Berdasarkan pernyataan di atas, maka konsep oksidator dan reduktor dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Konsep oksidator dan reduktor
Oksidator Reduktor
Mengalami …. (penurunan bilangan Mengalami … (kenaikan bilangan
oksidasi) oksidasi)
…. Elektron … elektron
…. Oksigen (O 2) …. Oksigen (O 2)
Zat yang dapat mengoksidasi pereaksi Zat yang dapat mereduksi zat lain
lain disebut … disebut …
27