Page 13 - Kelas Inspiratif
P. 13
2
Strategi Apersepsi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Dadan
Bandung Independent School
Pendahuluan
Transfer helps students make connections between what they already know and the new learning. It is important to remember that the connections are of value only if they are relevant to the students’ past, no the teacher’s. (Sousa. 150: 2001)
Dalam perencanaan pengajaran, guru biasanya merancang kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan pendahuluan merupakan proses penyiapan fisik dan psikis siswa untuk mengikuti pelajaran. Penulis merasa kegiatan pendahuluan penting untuk dikaji karena berdasarkan pengamatan pribadi penulis, kegiatan awal/pendahuluan memegang peranan penting dalam mempersiapkan siswa sebelum materi inti diberikan. Sedangkan, masih banyak guru yang berfokus hanya pada kegiatan inti. Beberapa guru berasumsi bahwa kegiatan pendahuluan melulu diisi dengan salam, presensi siswa, dan pertanyaan terkait materi pelajaran. Padahal, kegiatan pendahuluan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Apersepsi sebagai bagian dari kegiatan pendahuluan memiliki peranan penting dalam membangun kesiapan (readiness) siswa. Lebih jauh, dapat dikatakan bahwa apabila apersepsi disajikan secara menarik hingga membuat siswa mampu menghubungkan materi ajar dengan pengetahuan siswa mengenai kehidupan nyata, maka kelas tersebut berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa.
Thorndike dalam Mansur (12: 2015) berpendapat bahwa hukum kesiapan (law of readiness) yang merupakan salah satu hukum koneksionisme memiliki inti teori yaitu, setiap peserta didik akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Teori ini menguatkan bahwa kegiatan apersepsi memiliki peranan penting untuk memberikan stimulus khusus di awal pembelajaran.
6