Page 43 - Kelas Inspiratif
P. 43

8
Penggunaan Teknik Read and Run untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Reading Comprehension
Amalia Rahisa Dewi
SMP Negeri 45 Bandung
Pendahuluan
Salah satu agenda penting dari Kurikulum 13 adalah menekankan pada penguatan budaya literasi. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) menjadi sorotan utama, selain keterampilan berbahasa lainnya.
Pembelajaran membaca pemahaman (reading comprehension) menurut Djojosuroto (dalam M. Rifan Fajrin, 2016) membaca yang dimaksudkan adalah memahami makna atau pesan penulis melalui teks yang ditulisnya. Kecermatan dan ketepatan dalam memahami pesan komunikasi sangat penting, agar dapat dicapai pemahaman terhadap pesan komunikasi sebagaimana yang dikehendaki penulis.
Sementara itu, Tampubolon (dalam Asnawi, 2008:2) menyebutkan bahwa membaca, terutama membaca pemahaman bukanlah sebuah kegiatan yang pasif. Sebenarnya, pada peringkat yang lebih tinggi, membaca itu bukan sekedar memahami lambang- lambang tertulis, melainkan memahami, menerima, menolak, membandingkan, dan meyakini pendapat-pendapat yang ada dalam bacaan. Membaca pemahaman inilah yang dibina dan dikembangkan secara bertahap di sekolah.
Permasalahan yang umumnya ditemukan didalam kelas membaca adalah masih adanya penerapan metode konvensional seperti:
Guru : ”Buka halaman 30 di buku paket, silakan baca, setelah itu jawab pertanyaannya dalam waktunya 15 menit”.
Siswa : “Sudah, Bu”.
Guru : “Iya, Adi. Bacakan jawaban pertanyaan No. 1”.
Pada kegiatan pembelajaran membaca pemahaman (reading comprehension) di atas, guru masih menerapkan metode konvensional. Dalam pembelajaran tersebut, terkadang guru tidak memperhatikan siswanya saat kegiatan membaca senyap berlangsung. Hal ini membuat tidak semua siswa membaca dengan baik bacaannya,
36





















































































   41   42   43   44   45