Page 72 - Kelas Inspiratif
P. 72
dan 2 kelas dengan keaktifan tinggi. (Gebhard dalam Nation & Macalister, 2010:15- 19).
Pertama-tama, tentu kreativitas tidak dapat dilepaskan disini. Di tengah-tengah kesibukan mengajar dan tendensi untuk menyelesaikan materi pelajaran sebelum akhir semester tentu akan membuat kreativitas sedikit menurun. Kreativitas kadang membutuhkan waktu senggang, pikiran yang tenang, dan kondisi yang memungkinkan atau bahkan kreativitas dapat timbul di saat-saat waktu hampir mencapai titik akhir (deadline). Hal ini seluruhnya tergantung kemampuan Bapak/ Ibu mengkondisikannya. Tulislah dalam buku catatan kecil atau buku tulis biasa bila ide-ide kreativitas itu muncul tiba-tiba, ingat ya Bapak/ Ibu, dalam sebuah buku dan diletakkan di tempat tertentu! karena bila Anda menulisnya dimana- mana (misalnya dalam secarik kertas kecil) dan Anda meletakkannya dimana saja, walhasil, bila diperlukan, Anda lupa mengingat dimana meletakkannya! (Richards dalam Gebhard, 2009:9).
Kedua, implementasi/ perwujudan kreativitas. Implementasi membutuhkan pemikiran yang tepat dengan apa yang harus dilakukan di kelas sesuai dengan kemampuan kelas. Seorang guru yang baik tentu akan sadar bahwa tidak semua kelas sama dalam hal menyerap kemampuan materi pelajaran. Kelas dengan keaktifan rendah tentu tidak mungkin diberi materi setingkat materi kelas tingkat dengan keaktifan tinggi meskipun acuan kompetensi serupa di semua kelas. (Branston & Stafford, 2003;Ur, 2009; Tomlinson, 1998).
Terakhir, evaluasi. Evaluasi diperlukan untuk memperbaiki kekurangan- kekurangan yang terjadi waktu implementasi. Evaluasi dapat berwujud refleksi diri dan kemudian akan dipergunakan untuk kelas yang sama ataupun kelas yang berbeda. Refleksi pun dapat digunakan untuk tahun berikut atau semester berikut dengan melihat situasi dan kondisi siswa maupun kelas (Oxford, 1989:193-196; Joyce & Feez, 2012:147-166).
Implementasi di Kelas
Setiap strategi di dalam pengajaran tentu harus dilakukan dengan siswa sebagai pusat kegiatan. Usahakan guru hanyalah sebagai fasilitator! Kelas kecil (5-10 siswa) tentu memungkinkan guru memberi perhatian optimal pada siswa. Namun kelas besar (dengan maksimum 30-40 siswa) perlu pengkondisian tertentu. Guru dapat meminta siswa yang telah menguasai materi untuk menjadi mentor teman sebayanya. Tentu seluruhnya di bawah koordinasi guru.
65