Page 81 - Kelas Inspiratif
P. 81
Kemudian secara umum siswa dapat mengingat sebesar 30% dari apa yang mereka lihat, semisal melihat gambar dan menyaksikan video. Lalu sebesar 50% dari apa yang mereka dengar dan lihat secara langsung. Aktivitasnya adalah menghadiri pameran atau situs-situs, menyaksikan sebuah demo seperti demo percobaan ilmiah misalnya. Pada tahapan ini, diharapkan siswa mampu untuk mendemonstrasikan apa yang dia peroleh dari proses belajarnya, mengaplikasikan serta mempraktikan hal yang dipelajarinya.
Sementara itu siswa secara umum akan mengingat 70% dari apa yang mereka katakan dan mereka tulis. Aktivitas yang dilakukan diantaranya adalah partisipasinya dalam sebuah workshop atau merancang beberapa kolaborasi pembelajaran. Yang paling tinggi adalah siswa yang belajar dengan apa yang mereka laksanakan. Secara umum yang diingatnya adalah 90%. Aktivitas yang dilakukannya bisa berupa menstimulasi, menjadi bagian atau mengalami proses pembelajaran; merancang atau memberikan persentasi dalam proses belajar yang telah siswa tersebut lalui. Siswa diharapkan akan mampu menganalisa, mendefinisikan, berkreasi dan mengevaluasi apa yang dia lakukan dalam proses pembelajaran, lebih jauh terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan nyata.
Hal ini berkaitan erat dengan pembelajaran kontekstual. Johnson (2002) mendefinisikan pembelajaran kontekstual (Contestual Teaching and Learning (CTL) sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa melihat makna dalam materi pembelajaran dengan menghubungkan subjek akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka yaitu dengan konteks situasi pribadi, sosial, dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem ini mencakup delapan komponen berikut: membuat koneksi yang berarti, melakukan pekerjaan yang signifikan, mengatur diri sendiri, berkolaborasi, berpikir kritis dan kreatif, membina individu, mencapai standar tinggi, menggunakan penilaian otentik.
Sementara itu, menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003:5) pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (reflection) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).”
74