Page 203 - Buku Paket Kelas 12 PJOK
P. 203

3) Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat.
4) Penumpukan asam laktat (hasil metabolisme di otot).
5) Terganggunya oksigenisasi jaringan otot.
6) Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot.
Pada perenang kram sering terjadi di bagian berikut.
1) Otot tungkai bawah bagian belakang (otot betis).
2) Otot punggung kaki : biasanya terjadi karena gerakan yang tidak
sempurna saat renang menggunakan fin (sepatu katak).
3) Otot tungkai atas (paha) bagian depan maupun belakang.
b. Langkah-Langkah Penanganan
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu lakukan peregangan. Berikut langkah- langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram.
1) Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi.
2) Tarik napas dalam dan tahan.
3) Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram.
4) Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun
badan kita tenggelam).
5) Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi.
6) Ulangi sampai nyerinya reda.
7) Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak
menggerakkan/menggunakan otot yang tadi kram.
8) Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa
nyaman.
Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di
ekstremitas bawah), yaitu sebagai berikut.
1) Posisi 1 : tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha bagian belakang.
2) Posisi 2 : tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung kaki ke arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung kaki dan otot paha bagian depan.
Latihlah teknik penanganan kram di air ini, karena pada saat
terjadi kram yang kita butuhkan adalah gerakan spontan tanpa berpikir sehingga dapat terhindar dari panik.
 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 191






































































   201   202   203   204   205