Page 42 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 42
Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Belajar dari Masalah
Oleh: Sri Suryanti - SMP Negeri 22 Bandung, Jawa Barat
Kondisi saat ini mengingatkan saya pada kegiatan magang 43 guru Bahasa Inggris se-Jawa Barat yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bagi RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) ke Adelaide, Australia Selatan, tahun 2010 selama 28 hari. Keterbatasan sumber daya alam menjadikan warga sekitarnya sangat peduli dengan penggunaan listrik, air, dan pengelolaan sampah rumah tangga.
Di tataran masyarakat yang paling rendah yaitu keluarga, mereka saling bahu membahu melakukan aksi peduli lingkungan ini. Anak-anak pada usia dini sudah membiasakan diri dengan menghemat listrik bahkan di setiap rumah dipasang sensor agar lampu otomatis mati jika hari sudah mulai terang atau sebaliknya menyala saat sudah mulai gelap, menggunakan air dengan bijak baik untuk mandi, mencuci piring, maupun mencuci baju.
Hal ini serupa saat pandemik Covid-19 merebak dengan sangat cepat dan banyak korban terpapar. Pemerintah memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online, guru mengajar dari rumah atau Work from Home (WFH), dan siswa pun belajar dari rumah. Hal ini menjadi tantangan dan rintangan tersendiri karena tidak semua guru dan siswa melek IT. Sekolah mengadakan IHT (In House Training) sebelum PJJ dimulai dan memilih moda daring yang memudahkan guru dan siswa.
Learning by doing & learning by teaching, guru membutuhkan waktu untuk memahami tools yang akan digunakan juga dibutuhkan daya juang yang tinggi saat dihadapkan pada masalah teknis atau jaringan yang tidak bersahabat. Proses mengajar menjadi upaya kerja keras untuk bisa memahamkan siswa, dan hal ini menjadikan guru harus mencari solusi alternatif termudah untuk bisa dipahami oleh mereka. Google Classroom menjadi salah satu pilihan moda daring pengelolaan kelas yang lebih efektif dan mudah diimplementasikan oleh semua guru dan siswa.
Di awal pertemuan, PJJ dapat berjalan dengan baik walaupun guru akhirnya berjibaku memberikan arahan dan pemahaman kepada siswa dengan berbagai cara, baik melalui WAG, forum Google Classroom, maupun chat pribadi. Juga disertakan video tutorial agar lebih memudahkan terutama dalam penyerahan tugas-tugas melalui Classwork di wall penugasan.
Untuk tahap awal, PJJ lebih ringan dengan mengerjakan quiz melalui link tantangan Quizizz atau Kahoot, namun karena kendala kuota internet akhirnya batas akhir pengerjaan seringkali diperpanjang. Akhirnya, untuk pertemuan berikutnya bersifat proyek yaitu tentang “English Song for Kids” dari Youtube yang memuat puluhan lagu. Siswa diminta memilih 5 lagu untuk dinyanyikan sendiri. Ada yang berhasil mengunggah videonya tepat waktu dan hasilnya sangat memuaskan di luar ekspektasi, ada juga yang mendapat masalah saat mengunggahnya karena filenya besar. Guru harus memberikan edukasi bagaimana memperkecil ukuran filenya.
Hal ini menjadikan proses pembelajaran learning by doing & learning by teaching terasah dengan baik. Dengan adanya masalah, guru mencari solusi lain melalui aplikasi android untuk mempermudah proses editing. Tidak cukup dengan memberitahukan cara penggunaannya melalui rekam suara tetapi juga melalui rekam layar (screen recording).
PJJ memberikan pembelajaran berharga bagi guru maupun siswa. Dari masalah kita bisa belajar hal-hal baru yang mungkin belum pernah kita pelajari sebelumnya. Sebatas mana suatu proyek berhasil diselesaikan tergantung dari motivasi dan daya juang untuk menyelesaikannya. Dan akhirnya berlaku hukum seleksi alam, siswa yang mudah menyerah saat mendapatkan kesulitan berdampak tidak menyelesaikan proyeknya. Tetapi siswa yang memiliki motivasi, semangat, dan kreativitas tinggi bisa menyelesaikan proyeknya dengan hasil di luar dugaan.
34