Page 44 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 44

    Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Sederhana, Menarik, Tuntas
Oleh: Devi Saeful Nurul Ulum, S.Pd – MTsN 1 Tasikmalaya, Jawa Barat
Saat pemerintah mengeluarkan kebijakan Sistem “Social Distancing” sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19, banyak kantor yang WFH, tempat-tempat ibadah banyak yang ditutup, sekolah-sekolah dituntut untuk melaksanakan Home learning.
Pada pertengahan semester genap tahun ajaran 2019/2020 adalah awal para pelaku pendidikan harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), Pihak sekolah dan Guru segera menyiapkan strategi yang akan digunakan ketika PJJ, termasuk di sekolah saya di MTsN 1 Tasikmalaya. Guru dituntut menggunakan teknologi untuk menciptakan pembelajaran secara daring yang menyenangkan. Saat PJJ saya menggunakan aplikasi WA dengan membuat grup WA setiap kelas untuk mendistribusikan materi dan tugas pembelajaran, untuk pengumpulan tugas siswa dapat mengirimkan foto, voice note atau video.
Untuk asesmen, sekolah kami menggunakan sebuah sistem pembelajaran sekolah berbasis CMS (Content Management System) “E-learning”. Penggunaan E-learning cukup mudah penerapannya, guru dan siswa hanya mengklik alamat websitenya lalu masukan username dan password yang telah ditentukan oleh administrator sekolah. Dalam E-learning, administrator juga membuat pengkelasan online sehingga siswa yang mengakses E-learning bisa langsung masuk ke kelas onlinenya masing-masing, kemudian mengerjakan soal sesuai jadwal dan batas waktu yang telah ditentukan oleh setiap guru mata pelajaran. Dengan E-learning guru tidak perlu memeriksa pekerjaan siswa dan menganalisis soal, karena akan muncul secara otomatis ketika siswa selesai mengerjakan soal, siswa pun merasa senang menggunakan E-learning karena disamping mengerjakan soal-soal, mereka juga bisa berkomunikasi secara online dengan teman-teman sekelasnya, unggah foto, dan video.
Pada tahun pelajaran 2020/2021 semester 1 sekolah kami melaksanakan pembelajaran tatap muka, tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat, diantaranya siswa dan guru diwajibkan memakai masker, kelas dibagi dua shift dengan 16 orang setiap shiftnya, durasi pembelajaran pun dikurangi, fasilitas untuk mencuci tangan juga ada di setiap kelas. Di tahun pelajaran ini saya mengajar kelas VII, Strategi yang saya gunakan dalam pembelajaran tatap muka pada masa pandemi ini hanya materi esensial saja (sesuai edaran dari pemerintah) yang diberikan dengan dimodifikasi beberapa permainan sehingga siswa akan merasa senang mengikuti proses pembelajaran dan strategi ini menuntut saya untuk bisa membantu siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya karena siswa kami kurang lebih 90% tinggal di pesantren jauh dari orang tuanya.
Untuk asesmennya pada pembelajaran tatap muka sekolah kami menggunakan aplikasi CBT (Computer Basic Test) secara mandiri dengan offline menggunakan server sekolah, CBT dilaksanakan di lab komputer satu siswa satu perangkat komputer. Penggunaan sistem CBT sangat mudah, siswa hanya memasukan username dan password yang telah dibuat oleh administrator sekolah, kemudian siswa mengerjakan soal sesuai jadwal dan batas waktu yang telah di tentukan oleh setiap guru mata pelajaran. Sama halnya dengan E-learning, pada CBT juga guru tidak perlu memeriksa pekerjaan siswa dan menganalisis soal, karena akan muncul secara otomatis ketika siswa selesai mengerjakan soal.
Pada saat PJJ ataupun tatap muka, guru harus senantiasa kreatif dan inovatif dalam menerapkan strategi pembelajaran yang sederhana dan menarik, sehingga akan tercipta proses belajar mengajar yang menyenangkan dan tentunya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
  36

























































































   42   43   44   45   46